Home > Agama

Shalat Tarawih: Begini Keutamaannya

Shalat tarawih adalah shalat yang istimewa, karena hanya ada di bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan harapan dapat pahala, pasti diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).

“Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan yang diwajbkan Allah puasanya dan kusunnahkan shalat malamnya. Maka barangsiapa menjalankan puasa dan shalat malam pada bulan itu karena iman dan mengharap pahala, niscaya dibebaskan dosa-dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan oleh ibunya.” (HR Nasai).

Keutamaan lainnya dari shalat Tarawih adalah dia akan disejajarkan dengan orang-orang yang saleh. “Hendaklah kamu mendirikan shalat malam karena itu tradisi (kebiasaan) orang-orang saleh sebelum kamu. Sesungguhnya, shalat malam itu mendekatkan dirimu kepada Tuhanmu, dan menghapuskan kesalahan, menjaga diri dari dosa dan mengusir penyakit dari tubuh.” (HR Tirimidzi dari Bilal, dan hadis ini dinyatakan sahih oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi).

Adapun hukum shalat Tarawih atau qiyamul lail ini adalah sunnah mu’akkad (diutamakan). Cara mengerjakannya adalah setiap dua rakaat dengan satu salam.

Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat malam itu dua (rakaat) dua (rakaat). Jika salah seorang dari kalian takut masuk waktu Subuh hendaklah shalat satu rakaat sebagai witir dari shalatnya yang telah dikerjakannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Aisyah RA, dia berkata: “Adalah Rasulullah SAW shalat malam sebelas rakaat, dan beliau salam di setiap dua rakaat.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Dari Aisyah RA berkata: “Rasulullah SAW tidak lebih dalam shalat malam baik pada bulan Ramadhan atau pada selainnya dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat, maka jangan kau tanya betapa bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat empat rakaat, maka jangan kau tanya betapa bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis Aisyah yang terakhir ini bukan menunjukkan bahwa empat rakaat itu satu salam. Dia menunjukkan tentang panjang dan bagusnya shalat Nabi SAW. Sedangkan yang menunjukkan cara shalat malam adalah hadis Aisyah yang mengatakan bahwa Nabi SAW melakukan salam di setiap dua rakaat, yang juga didukung oleh hadis-hadis yang lain, ketika Rasulullah SAW mengajarkan shalat malam pada para sahabatnya, yaitu dua, dua. Wallahu A’lam. (Syahruddin El Fikri)

× Image