Home > Hikmah

Nusaibah, Sang Singa Betina yang Kematiannya Disambut Ribuan Malaikat

Saat ajal menjemputnya, langit yang cerah langsung berubah menjadi gelap.

Timbul kemarahan Nusaibah menyaksikan kekejaman ini. Apalagi ketika dilihatnya Rasulullah terjatuh dari kudanya akibat keningnya terkena anak panah musuh. Nusaibah tidak dapat menahan diri lagi, menyaksikan hal itu.

Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang prajurit yang tewas itu. Dinaiki kudanya. Lantas bagaikan singa betina, ia mengamuk. Ia maju ke medan pertempuran, dan berjuang dengan gagah berani. Gerak-geriknya tak menunjukkan bahwa ia seorang wanita. Ia bertempur tanpa kenal takut. Bahkan, banyak musuh-musuh Islam yang kalang kabut menghindari serangan dan sabetan pedangnya. Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang.

Hingga pada suatu waktu ada seorang kafir yang mengendap-endap dari belakang, dan langsung menebas putus lengan kirinya. Nusaibah pun terjatuh, terinjak-injak oleh kuda. Peperangan terus berjalan. Ia semakin jauh masuk ke medan pertempuran, sehingga tubuh Nusaibah menahan sakit sendirian tanpa ada bantuan.

Baca Juga:

Wasiat Terakhir Umar bin Abdul Aziz

Bulan Rajab dan Kisah Wafatnya Umar bin Abdul Aziz

Umar yang Gagah Perkasa tak Berkutik di Hadapan Orang Ini

Lima Nasihat Abu Bakar

Kumpulan Kisah Inspiratif dan Islami

Tiba-tiba Ibnu Mas’ud yang sedang menunggang kuda, mengawasi kalau-kalau ada tentara Islam yang bisa ditolongnya. Sahabat itu, apabila melihat ada tubuh yang bergerak-gerak dengan susah payah di kejauhan, dia segera mendekatinya, dan menolongnya.

Dipercikannya air ke muka tubuh itu. Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Isteri Said-kah engkau?”

Nusaibah memperhatikan penolongnya. Lalu bertanya, “Bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah baginda?”

“Iya, Baginda Rasulullah tidak kurang suatu apapun ” ucap Ibnu Mas’ud.

“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan? Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku .” Ucap Nusaibah tanpa menghiraukan rasa sakit yang telah dialaminya.

“Engkau masih terluka parah, Nusaibah .” ujar Ibnu Mas’ud.

Mendengar hal itu, Nusaibah bangkit dan berkata; “Apakah eEngkau mau menghalangi aku untuk membela Rasulullah?”

Baca Juga: Gubernur Ini Dapat BLT

Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud pun merelakan dan menyerahkan kuda serta senjatanya kepada Nusaibah. Dengan susah payah, Nusaibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju medan pertempuran.

Ketangkasannya dalam berjuang, membuat banyak musuh yang ditumbangkannya. Namun karena tangannya sudah putus, ia akhirnya tak mampu berjuang seperti sebelumnya. Rasa sakit yang teramat sangat, membuatnya makin kelelahan. Dan kesempatan itu digunakan musuh untuk menyerangnya. Hingga akhirnya, sebuah sabetan pedang mengenai lehernya. Dan Nusaibah pun menjadi syahidah, wafat di medan pertempuran. Gugurlah wanita perkasa itu di atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.

Tiba-tiba langit berubah mendung, hitam kelabu. Padahal tadinya langit tampak cerah dan terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak.Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya:

Baca Juga:

Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik

10 Keutamaan Wudhu

Bukan Berdiri atau Jongkok, Begini Posisi Wudhu yang Baik

A to Z Masalah Wudhu

× Image