Nusaibah, Sang Singa Betina yang Kematiannya Disambut Ribuan Malaikat
Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya. Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu Akbar!”
Kembali Rasulullah memberangkatkan utusan ke rumah Nusaibah. Mendengar berita kematian itu, Nusaibah meremang bulu tengkuknya.
“Wahai utusan Rasulullah, Kau saksikan sendiri aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi untuk aku berikan kepada Islam. Hanya tersisa diriku yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang,” ucapnya.
Baca Juga: Kisah Ibrahim bin A'zham tentang Sebutir Kurma
Sang utusan mengerutkan keningnya, lalu berkata: “Tapi engkau wanita, wahai Ibu .”
Nusaibah tersinggung: “Engkau meremehkan aku karena aku wanita? Apakah wanita tidak ingin pula masuk ke Surga melalui jihad?”
Nusaibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas menghadap Rasulullah dengan menunggang kuda yang ada. Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nusaibah. Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum.
“Nusaibah yang dimuliakan Allah. Belum masanya wanita mengangkat senjata. Untuk sementara engkau kumpulkan saja obat-obatan dan rawatlah tentara kita yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”
Baca juga: Humor: Yang Menentukan Dewasa Seseorang itu adalah....
Mendengar penjelasan Nabi itu, Nusaibah pun segera mengambil obat-obatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur. Dirawatnya tentara muslim yang mengalami luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk dan memberi minum seorang prajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba badannya terkena percikan darah. Nusaibah lalu memandang. Ternyata kepala seorang tentara Islam tergolek, tewas terbabat oleh senjata orang kafir.
Baca Juga:
Wasiat Terakhir Umar bin Abdul Aziz
Bulan Rajab dan Kisah Wafatnya Umar bin Abdul Aziz