Pahala Berlipat: Dua Kalimat yang Ringan Diucapkan Namun Berat di Timbangan
Dalam banyak ayat Al-Quran, Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam untuk senantiasa mengingat Allah (zikir) dalam setiap kesempatan. Di mana pun, kapan pun, dan dalam keadaan apa pun.
Tujuannya agar dalam setiap gerak dan aktivitas keseharian, kita selalu ingat kepada Allah SWT. Di antara ayat Al-Quran itu terdapat dalam surah Ali Imran [3] ayat 190-191, QS al-Ahzab [33]: 41, al-Jumu’ah [62]: 10, dan lainnya.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal," (QS. Ali Imran: 190).
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka," (QS. Ali Imran: 191).
Perintah Allah dalam QS Ali Imran [3]:190-191 menunjukkan, hanya orang-orang berzikir yang senantiasa memikirkan penciptaan langit dan bumi, serta terus berupaya memahami silih bergantinya siang dan malam. Mereka itulah yang disebut ulul albab, yakni orang-orang yang berakal.
Berkenaan dengan hal ini, Abdullah bin Amr meriwayatkan. “Telah bersabda Rasulullah SAW, "Dua hal yang tidak dijaga seorang Muslim melainkan ia masuk surga. Ketahuilah, keduanya mudah namun yang mengamalkannya sedikit; yaitu bertasbih kepada Allah di akhir tiap shalat sebanyak 10 kali, bertahmid kepada-Nya 10 kali, dan bertakbir kepada-Nya 10 kali.”
Abdullah bin Amr berkata, “Aku melihat Rasulullah SAW menghitungnya dengan tangannya. Beliau bersabda, "Demikian itu 150 di lisan namun 1.500 di timbangan. Dan jika engkau di tempat tidurmu, engkau bertasbih, bertakbir, dan bertahmid kepada-Nya 100 kali. Demikian itu 100 di lisan tetapi 1.000 di timbangan. Siapakah di antara kalian yang berbuat 2.500 keburukan dalam sehari-semalam?"
Para sahabat bertanya, "Bagaimana orang tidak menjaganya?" Beliau bersabda, "Setan mendatangi salah seorang dari kalian dalam shalatnya. Setan berkata, 'Ingatlah ini, ingatlah itu' hingga ia bergegas agar ia tidak melakukannya. Dan setan mendatanginya di tempat tidurnya, menidurkannya hingga akhirnya ia tertidur." (HR Tirmidzi (3332), Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Banyak sekali ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan umat Islam untuk berzikir. Dalam hadis di atas disebutkan, ada zikir yang begitu ringan dan mudah untuk diucapkan sehingga bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga.
Namun demikin, karena begitu ringan dan mudah, banyak orang yang benar-benar meringankan dan memudahkannya. Dalam artian, banyak orang malas dan enggan menjalankannya. Mereka lebih suka berbicara hal-hal lain dan bersenda gurau daripada memperbanyak zikir.
Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda,
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai Allah Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat ‘Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’ (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072).
Begitu pula dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat subhanallah wa bihamdihi.” (HR Muslim dan Tirmidzi).
“Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi 100 kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.” (HR Muslim dan Tirmidzi).
Berkenaan dengan hal ini, mari kita selalu memperbanyak amal ibadah kepada Allah SWT dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Tak lupa pula, memperbanyak zikir di setiap waktu dan kesempatan. Wallahu a’lam. (sya)