Salafi Menginginkan Indonesia tanpa Muhammadiyah dan NU. Ga Bahaya Ta?
Apa saja pintu masuknya? “Muhammadiyah berideologi terbuka dan egaliter. Orangnya sangat baik, sederhana, lugu dan selalu husnudzan disamping suka memberi,” ujarnya.
Kemudahan lainnya, kata dia, karena di Muhammadiyah memiliki banyak kesamaan dalam amalan ibadah mahdhoh. Pengelolaan asetnya sentralistik, tapi dikelola otonomi di tingkat bawah. “Akibatnya sering ambigu dan tidak punya kekuatan untuk mengambil kebijakan pengelolaan aset terutama masjid karena kurang control,” jelasnya.
Menurut Nurbani, dari sinilah salafisme-wahabisme masuk, tumbuh dan berkembang dengan pesat. “Pimpinan Muhammadiyah mengambil jalan moderat dan memberi ruang bergerak terhadap salafisme,” ungkapnya.
Baca Juga: Mengapa Muhammadiyah Bersikukuh Menggunakan Metode Hisab?
Demikianlah catatan Nurbani Yusuf, mengenai visi salafi wahabi yang menginginkan Indonesia sebagai negeri Sunnah, tapi tanpa NU dan Muhammadiyah. Wallahu a’lam. (syahruddin el fikri/sajada.id)
Baca Juga:
Allah Haramkan Jasadnya Disentuh Api Neraka Bila Gembira Sambut Ramadhan
Pentingnya Kata Khair Atas Jenazah
Kelompok yang Mengiringi Jenazah
10 Golongan yang Jasadnya Masih Utuh Hingga Hari Kiamat
Kisah-Kisah Islami dan Inspiratif
Tempat Bersejarah dalam Al-Quran
Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik