Inilah Khutbah Rasulullah SAW Menjelang Ramadhan
Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa.” Maka Rasulullah SAW berkata: “Allah akan memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma atau seteguk air atau sehirup susu.”
Bulan Ramadhan, adalah bulan yang permulaannya rahmat (awwaluhu rahmah), pertengahannya ampunan (wa awsathuhu maghfirah), dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka (wa akhiruhu itqun min an-nar).
Baca Juga: Kisah Mbah Hasyim Asyári Menegur Menantunya yang Ahli Falak
Barang siapa meringankan beban dari budak sahaya (pegawai, karyawan, atau pembantu; pen), niscaya Allah akan mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka.
Oleh karena itu, perbanyaklah empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Allah, dan dua perkara lagi kamu sangat membutuhkannya. Dua perkara yang pertama adalah mengakui bahwa dengan sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya. Dua perkara yang kamu butuhkan adalah mintalah surga dan perlindungan dari api neraka.
Baca Juga:
Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik
Bukan Berdiri atau Jongkok, Begini Posisi Wudhu yang Baik
Barang siapa memberi minum untuk orang berbuka puasa, niscaya Allah akan memberi minum kepadanya dari air kolam-ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR Ibnu Khuzaimah).
Dari khutbah Rasulullah SAW di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Pertama: Ramadhan merupakan bulan yang diberkahi oleh Allah, diberkahi hari-harinya, diberkahi semua amal ibadah umat Islam, dan kemuliaan bagi mereka yang memaksimalkan waktu untuk beribadah pada bulan Ramadhan.
Kedua: Rasulullah menyebutkan dua ibadah utama pada bulan ini: yaitu berpuasa pada siang hari dan melakukan shalat sunnah pada malam hari, yang keutamaan keduanya disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW:
" من قام (صام) رمضان إيمانا واحتسابا، غفر له ما تقدم من ذنبه "
Artinya: "Barang siapa yang menjalankan ibadah di Ramadhan dengan iman dan penuh pengharapan akan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu." Mayoritas ulama menyebutkan bahwa makna dari qiyām Ramadhan adalah melaksanakan sunnah Tarawih.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 11 Maret 2024
Ketiga: Bulan Ramadhan adalah bulan untuk lebihi sabar. Sabar dalam beribadah kepada Allah, sabar untuk menjauhi maksiat, dan sabar atas segala musibah yang dialami.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "الصِّيَامُ جُنَّةٌ إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ
’’Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Puasa adalah benteng (pelindung). Apabila salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah dia berkata kotor dan jangan pula dia bertindak bodoh. Jika ada orang yang memaki atau berkelahi dengannya, maka katakanlah, 'Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim) .
Baca Juga:
Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik