Lebih Baik Diam daripada Bicara yang Tidak Bermanfaat
Nabi saw. bersabda:
اصل الإِيمَانِ السُّكُوتُ الأَعَنْ ذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى
"Pokok iman itu diam, kecuali berdzikir kepada Allah Ta'ala".
Diam itu kunci bagi mulut seperti dikatakan Umar ra. Itulah sebabnya ada syair.
وَكَمْ فَاتِحَ أَبَوَابٍ يَشْرُّ لِنَفْسِهِ :: إِذَا لَمْ يَكُنْ قُفْلُ عَلَى فِيهِ مُقْفَل
"Banyak orang membuka pintu buruk bagi dirinya Jika mulutnya tidak ada kuncinya".
Nabi saw, bersabda:
الصمتُ زَيْنُ لِلْعَالِمِ وَسِر لِلْجَاهِلِ
"Diam itu hiasan bagi orang berilmu dan tabir bagi orang bodoh." (HR. Abu Syaikh dari Mihraz bin Zuhair Al Aslami).
Karena diam itu berarti kewibawaan bagi ilmu. Dan kebodohan itu tidak tampak selama orang yang bersangkutan tidak berbicara.
Nabi saw. bersabda:
كمْ مِّن كَلِمَةٍ سَلَبَتْ نِعْمَةً وَكَمْ مِنْ كَلِمَةٍ جَلَبَتْ نِعْمَةً
"Banyak kalimat yang menghilangkan suatu kenikmatan dan banyak kalimat yang menarik kenikmatan."
Sebagian ulama mengatakan: "Penjagaan lidah itu diam. Karena lidah itu hewan buas yang ganas. Jika tidak diikat, akan menyerang kamu."