Pandangan Awam Soal Kata Sayyidina Baik di Dalam Maupun di Luar Shalat
Merujuk kepada beberapa landasan di atas, maka membaca shalawat sangat dianjurkan, bahkan wajib hukumnya diucapkan saat shalat, khususnya pada tahiyat awal atau akhir.
Apakah menambahkan kata Sayyidina saat membaca di dalam shalat dan di luar shalat? Saya pribadi yang fakir ilmu, umumnya menambahkan kata Sayyidina, baik di dalam shalat maupun di luar shalat. "Itu sebagai bentuk rasa hormat saya untuk menambahkan kalimat tersebut untuk Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.
Kenapa? Secara logika awam, penghormatan sangat diperlukan dipersembahkan untuk mereka yang mulia, lebih tinggi kedudukannya, lebih tua dari kita, atau lainnya.
Misalnya, ketika saya memanggil ayah saya, saya akan menambahkan kata Bapak, Pak. Kepada ibu menambahkan kata Ibu atau Bu. Kepada kakak atau yang lebih tua, bisa dipanggil Mas, Kakak, Mbak, atau lainnya.
Tidak mungkin dan sangat tidak terhormat bila saya memanggil ayah saya dengan langsung menyebut namanya. Pasti saya akan memanggil beliau dengan kata Bapak atau Pak. Bahkan saat ditanyakan siapa nama bapak, saya akan menyebutkan namanya Bapak Ahmad bin Arman bin Sanit. Kalau ditanyakan nama ibu, saya akan mengatakan Ibu Maimunah binti Salman.
Kalau nama kakak-kakak, maka saya juga akan memanggil dengan tambahan kata Kakak atau Kak, atau Mas, atau Mbak. Dan kepada adik, saya akan memanggil dengan kata Adik atau Dik. Intinya itu penghormatan kepada orang tua dan saudara saya.
Demikian pula kepada tetangga atau sahabat saya, setidaknya akan menambahkan kata penghormatan untuk mereka. Misalnya, Pak Anwar, Pak Jokowi, Pak Prabowo, Pak Ganjar, Pak Anies, atau lainnya. Tidak elok dan sangat tidak sopan memanggil mereka dengan nama langsung.
Jika kepada orang tua, tetangga, teman, relasi saja kita menambahkan kata penghormatan, rasanya suul adab (akhlak yang buruk) bila saya memanggil Nabi Muhammad SAW hanya dengan namanya langsung.
Allah SWT saja memanggil nama Nabi Muhammad dengan ungkapan yang indah dan mengagumkan. Misalnya; Ya Ayyuhan Nabi, Ya Ayyuhal Muzzammil, Ya Ayyuhal Muddatstsir, dan lainnya.