Home > Agama

Pandangan Awam Soal Kata Sayyidina Baik di Dalam Maupun di Luar Shalat

Terjadi perdebatan tentang penambahan kata Sayyidina, baik di dalam maupun di luar shalat.

Pandangan Awam


Dalam pandangan masyarakat yang awam, mereka pasti sami'na wa atha'na (mendengar dan taat) dengan apa yang difatwakan oleh ulama mereka. Ulama mereka mengajarkan dan menyuruh membaca shalawat dengan tambahan Sayyidina, mereka akan manut. Dan ulama mereka mengajarkan 'jangan' membaca sayyidina, mereka pun akan manut untuk tidak membaca dan menambahkan sayyidina.

Bagi mereka mengikuti apa yang disampaikan ulama, bagian dari mengikuti perintah Allah dan Sunnah Rasulullah SAW. Bukankah Allah berfirman: "Athi'ullah wa athi'ur Rasul, wa ulil amri minkum." (Taatlah kalian kepada Allah, taatlah kalian kepada Rasulullah, dan ikutilah pemimpin kalian (ulama/umara).

Saya pribadi, sering mendapatkan pertanyaan apakah menambahkankan kata Sayyidina atau tidak baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Saya menyampaikan, ikutilah yang diyakini. Mau menambahkan kata Sayyidina silakan, dasarnya ada. Jika tidak menambahkan, silakan, dasarnya juga ada.

"Lha, kalau keduanya ada dasarnya, lalu mana yang salah," kata mereka. "Yang salah adalah muslim yang tidak shalat karena tidak membaca shalawat, dan muslim yang tidak mau membaca shalawat di luar shalat," jawab saya.

Apa alasan saya demikian? Dalam Al-Quran surah Al Ahzab [33] ayat 56.


إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al Ahzab [33]: 56).

Selain itu, Rasul SAW juga mengingatkan; "Sesungguhnya hari Jumat adalah diantara hari-hari kalian yang terbaik, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian disampaikan kepadaku." Para sahabat bertanya; wahai Rasulullah, bagaimana shalawat Kami disampaikan kepadamu, sementara Anda telah meninggal? Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala telah mengharamkan jasad para nabi atas tanah." (HR. Abu Daud No. 1308).

Juga dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR. Ahmad No. 8499).

× Image