Home > Al Quran

Inilah Keutamaan Surat Al Fatihah

Surat Al Fatihah memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, salah satunya menjadi obat untuk penyakit.

8. Ayat Ruqyah dan Obat dari Berbagai Penyakit

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنَّا فِي مَسِيرٍ لَنَا فَنَزَلْنَا فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ فَقَالَتْ إِنَّ سَيِّدَ الْحَيِّ سَلِيمٌ وَإِنَّ نَفَرَنَا غَيْبٌ فَهَلْ مِنْكُمْ رَاقٍ فَقَامَ مَعَهَا رَجُلٌ مَا كُنَّا نَأْبُنُهُ بِرُقْيَةٍ فَرَقَاهُ فَبَرَأَ فَأَمَرَ لَهُ بِثَلَاثِينَ شَاةً وَسَقَانَا لَبَنًا فَلَمَّا رَجَعَ قُلْنَا لَهُ أَكُنْتَ تُحْسِنُ رُقْيَةً أَوْ كُنْتَ تَرْقِي قَالَ لَا مَا رَقَيْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْكِتَابِ قُلْنَا لَا تُحْدِثُوا شَيْئًا حَتَّى نَأْتِيَ أَوْ نَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ ذَكَرْنَاهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ وَمَا كَانَ يُدْرِيهِ أَنَّهَا رُقْيَةٌ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ.

“Dari Abu Said al-Khudriy –radhiyallahu ‘anhu- berkata: dahulu saat kami singgah dalam sebuah perjalanan ada seorang wanita yang berkata: pemimpin kami terkena sengatan, sementara tidak ada orang disekitar kami. Apakah diantara kalian ada yang bisa meruqyah? Kemudian berdiri seorang laki-laki yang kami tidak pernah tahu kalau dia bisa meruqyah, dan pergilah bersama wanita itu meruqyahnya. Dan sembuh, kemudian memerintahkannya untuk memberi kambing sebanyak 30 ekor dan memberi minum kami dengan air susu. Saat lelaki tadi kembali, kami berkata kepadanya: apakah engkau mahir meruqyah atau pernah meruqyah? Dia berkata: tidak, aku hanya meruqyahnya dengan membaca ummu al-Kitab. Kami berkata: janganlah kalian melakukan sesuatu sampai kita mendatangi atau bertanya kepada Nabi, saat kami tiba dimadinah dan menceritakan kejadian ini kepada Rasulullah beliau bersabda: tidaklah dia mengetahui kalau itu adalah ruqyah, sekarang bagilah dan beri aku satu bagian.” (H.R al-Bukhariy dan Muslim)

Dalam riwayat lain Rasulullah –shallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنَ السُّمِ

“Fatihatu al-Kitab (surat al-Fatihah) adalah obat untuk menawarkan racun”. (HR. al-Baihaqi, Kitab Mausû’ah, hlm 81).

عَنِ الشَّعْبِيِّ ، عَنْ خَارِجَةَ بْنِ الصَّلْتِ التَّمِيمِيِّ ، عَنْ عَمِّهِ ، قَالَ : أَقْبَلْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَأَتَيْنَا عَلَى حَيٍّ مِنَ الْعَرَبِ ، فَقَالُوا : إِنَّا أُنْبِئْنَا أَنَّكُمْ قَدْ جِئْتُمْ مِنْ عِنْدِ هَذَا الرَّجُلِ بِخَيْرٍ ، فَهَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ دَوَاءٍ أَوْ رُقْيَةٍ فَإِنَّ عِنْدَنَا مَعْتُوهًا فِي الْقُيُودِ ؟ قَالَ : فَقُلْنَا : نَعَمْ قَالَ : فَجَاءُوا بِمَعْتُوهٍ فِي الْقُيُودِ ، قَالَ : فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ غُدْوَةً ، وَعَشِيَّةً ، كُلَّمَا خَتَمْتُهَا أَجْمَعُ بُزَاقِي ثُمَّ أَتْفُلُ فَكَأَنَّمَا نَشَطَ مِنْ عِقَالٍ ، قَالَ : فَأَعْطَوْنِي جُعْلاً ، فَقُلْتُ : لاَ ، حَتَّى أَسْأَلَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَقَالَ : كُلْ فَلَعَمْرِي مَنْ أَكَلَ بِرُقْيَةِ بَاطِلٍ لَقَدْ أَكَلْتَ بِرُقْيَةِ حَقٍّ.

“Dari asy-Sya’biy dari Kharijah binti as-Shalt dari pamannya –radhiyallahu ‘anhu- , bahwasanya ia melewati sebuah kaum, kemudian mereka mendatanginya dan berkata: engkau dari sisi orang ini (Rasulullah) dengan membawa kebaikan, maka obatilah orang ini untuk kami. Kemudian didtatangkan kepadanya orang gila yang sedang dalam keadaan terikat. Lalu dia mengobatinya dengan ummu Al-Qur’an selam tiga hari tiap pagi dan sore. Setiap kali ia menyelesaikan bacaannya, ia mengumpulkan ludahnya kemudia meludah. Maka orang tersebut seolah-olah terlepas dari ikatannya –hingga sembuh- lalu mereka memberinya sesuatu. Kemudian paman Kharijah datang kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan menceritakan peristiwa tersebut kepada beliau. Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: makanlah, maka orang yang makan dari ruqyah yang batil –dia telah berdosa- dan sungguh engkau makan dari ruqyah yang hak.” (H.R Abu Dawud dan Ahmad).

Lanjut...

× Image