Kisah Pendeta Masuk Islam kepada Imam Syafi'i
Kisah Pendeta Masuk Islam kepada Imam Syafi'i
SAJADA.ID--Islam agama yang damai, agama yang lurus, dan memberikan petunjuk kepada jalan yang benar. Ajaran Islam yang Hanif atau lurus ini telah dijelaskan dalam banyak ayat Al-Qur'an.
Bahkan melalui ayat-ayat-Nya, serta semua makhluk yang diciptakan Allah, menunjukkan akan kebenaran ajaran Islam. Sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Irsyadul Ibad, karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al Malibari, ada seorang pendeta yang bercerita kepada Muhammad bin Idris (Imam Syafi'i) mengenai perjalanannya memeluk agama Islam. Berikut kisahnya:
Imam Syafi’i (Muhammad bin Idris) pernah bercerita, beliau mengatakan: ‘Aku pernah melihat seorang di Mekkah yang dahulunya beragama Nasrani (boleh dibilang) dia sudah mempunyai gelar uskup. Pada saat itu dia sedang menjalankan thawaf. Aku berkata kepadanya: ‘Apa yang membikinmu enggan terhadap agama nenek moyangmu (hingga akhirnya memeluk Islam)?'
Lalu dia berkata: ‘Aku telah menggantinya dengan jalan yang lebih baik.’ Aku (Imam Syafi’i) berkata: ‘Bagaimana kisahnya sampai demikian?’
Lalu dia bercerita kepadaku: ‘Pada suatu hari aku pergi dengan kapal laut, ketika sampai pada pertengahannya, tiba-tiba karena satu dan lain, kapal itu terbelah, akhirnya aku berupaya untuk mencari keselamatan, aku bertautan dengan sepotong papan.
Kulihat gelombang laut bergumpalan, laksana gunung-gunung yang tampak dari kejauhan, aku hanya mengikuti arusnya. Akhirnya akupun terpental ke tepi laut. Lantas aku berjalan-jalan di pulau itu, di sana terdapat banyak pepohonan yang berdaun rindang, buahnya lebih manis dari madu, lebih empuk daripada keju.
Di sana juga ada sungai yang mengalir dengan indahnya, airnya tawar. Aku berkata: Alhamdulillah, aku bisa makan buah-buahan ini, aku juga bisa minum dari air sungai ini, sehingga aku memperoleh jalan petunjuk dan musibahku dipudarkan oleh Allah swt. Pada kala itu, yang paling menyusahkan, di kala matahari mulai terbenam, kegelapan telah menyelimuti alam.