Rugi Ditinggalkan, Ini Keutamaan Shalat Tarawih
Adapun hukum shalat Tarawih atau qiyamul lail ini adalah sunnah mu’akkad (diutamakan). Cara mengerjakannya adalah setiap dua rakaat dengan satu salam.
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat malam itu dua (rakaat) dua (rakaat). Jika salah seorang dari kalian takut masuk waktu Subuh hendaklah shalat satu rakaat sebagai witir dari shalatnya yang telah dikerjakannya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Aisyah RA, dia berkata: “Adalah Rasulullah SAW shalat malam sebelas rakaat, dan beliau salam di setiap dua rakaat.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Dari Aisyah RA berkata: “Rasulullah SAW tidak lebih dalam shalat malam baik pada bulan Ramadhan atau pada selainnya dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat, maka jangan kau tanya betapa bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat empat rakaat, maka jangan kau tanya betapa bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadis Aisyah yang terakhir ini bukan menunjukkan bahwa empat rakaat itu satu salam. Dia menunjukkan tentang panjang dan bagusnya shalat Nabi SAW. Sedangkan yang menunjukkan cara shalat malam adalah hadis Aisyah yang mengatakan bahwa Nabi SAW melakukan salam di setiap dua rakaat, yang juga didukung oleh hadis-hadis yang lain, ketika Rasulullah SAW mengajarkan shalat malam pada para sahabatnya, yaitu dua, dua. Wallahu A’lam.
Syahruddin El Fikri
Jurnalis Republika, Khadimul Rumah Berkah