Mukmin Sejati Laksana Lebah. Seperti Apa?
Keempat, poin ini menjadi makin penting, karena berkaitan dengan sikap tegasnya. Lebah madu tidak akan menyengat makhluk lain, jika dia tidak diganggu. Sama seperti muslim, dia tidak akan memulai kerusakan, atau mencelakakan orang lain jika dia tidak diganggu. Ia hanya akan membalas perlakuan buruk apabila sudah terpaksa atau dipaksa. Dalam artian, dia akan memberikan sengatan berbahaya kepada makhluk yang mengganggunya.
Demikianlah empat ciri lebah madu, yang harusnya bisa menjadi teladan bagi setiap mukmin untuk berbuat dan berperilaku seperti lebah. Ia akan sangat bermanfaat bagi orang lain.
Seperti diungkapkan KH. Zakky Mubarak, mustasyar PBNU, seorang mukmin itu, selain mendatangkan manfaat terhadap sesama makhluk, manusia muslim juga memiliki sikap yang teguh dan menjauhi sikap yang lemah. “Yang dimaksud sikap yang teguh di sini, adalah teguh secara utuh, baik fisiknya ataupun mentalnya.”
Orang-orang yang beriman senantiasa memiliki pengharapan dan optimistis yang unggul, tidak mudah patah hati, dan tidak mengenal putus asa. Kepercayaan yang terpatri di dalam jiwanya sudah mengakar demikian kuat, bahwa setiap perbuatan yang baik dan terpuji pasti akan mendatangkan kebaikan juga di dunia ini dan di akhirat kelak.
Semangat perjuangannya terus menyala, dengan demikian akan mengantarkan dirinya pada kesuksesan yang maksimal, baik dalam kehidupan dunia kini, demikian juga dalam kehidupan akhirat. Keyakinanya yang kuat akan keberhasilan dan kesuksesan , merupakan modal dasar yang sangat penting bagi langkah-langkah kehidupan dan kiprahnya ditengah masyarakat.
Baca Juga:
Baca Sholawat JIbril Membawa Berkah
Nisfu Sya'ban Hari Raya Malaikat
Doa Mustajab di Akhir Bulan Rajab
Kisah Orang Alim dan Orang Awam
Baca Sholawat JIbril Membawa Berkah
Al-Qur’an juga mengarahkan umat manusia yang beriman agar tidak berputus asa dalam menghadapi berbagai cobaan, rintangan dan tantangan. Hidup ini pada hakikatnya adalah perjuangan yang bersemangat. Karena itu manusia yang tidak memiliki semangat juang, bisa digolongkan sebagai seorang yang mati sebelum waktunya, meskipun jasadnya masih hidup. Allah berfirman:
وَلَا تَاْيۡ َٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ لَا يَاْيۡ َٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ
“... Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Q.S. Yusuf, 12: 87).
Sikap yang terpuji yang harus dimiliki manusia mukmin berikutnya adalah menerima kenyataan dan tidak menyesali keadaan yang dihadapinya. Sesungguhnya kehidupan dunia ini merupakan rentetan panjang dari silih bergantinya kebahagiaan dan kesengsaran, kemudahan dan kesulitan, senyum dan tangis dan seterusnya.