Home > Hikmah

Saat Ketua Perampok Bertaubat di Hadapan Anak Muda Saleh

Dont judge a book by its cover yang berarti Jangan menilai sesuatu hanya dari sampulnya.

Mereka pun terus berjalan menyusuri jalan terjal kadang naik kadang turun. Tapi hal seperti itu tidak jadi persoalan. Yang mereka khawatirkan justru kalau ada orang yang tidak diundang tiba-tiba datang mengganggu perjalanan mereka. Mereka sudah mulai merasa senang, karena sebentar lagi akan tiba di Kota Baghdad.

Mereka melanjutkan perjalanan. Tak berselang lama berjalan meninggalkan Kota Hamadan, mereka dikagetkan dengan kehadiran sejumlah perampok. Sekelompok perampok jalanan, berjumlah sekitar 60 orang penunggang kuda menyerang rombongan kafilah. Mereka mengambil segala sesuatu yang dibawa kafilah tersebut. Para perampok hampir tak menyisakan satu pun barang bawaan para kafilah itu. Abdul Qadir muda tak luput dari pantauan para perampok.

Baca Juga: 10 Keutamaan Berwudhu

Ketika itu, seorang anggota perampok mendatangi Abdul Qadir. Sang anggota perampok berkata: “Hai anak muda, harta apa yang engkau miliki?” Mendapat pertanyaan itu, Abdul Qadir pun menyampaikan apa adanya. Tak ada yang disembunyikan. “Aku memiliki 40 keping emas,” jawab Abdul Qadir.

“Di mana kau simpan?” tanya perampok itu lagi. “Di bawah lenganku,” jawab Abdul Qadir dengan jujur.

Mendapati kejujuran si anak muda, perampok muda seolah enggan teperdaya. Si perampok itu berseloroh. “Tampang gembel gini ngaku kaya, huh, dasar!” hardik si perampok sambil berlalu meninggalkannya. Ia tak percaya Abdul Qadir memiliki 40 keping emas.

Baca Juga: Mau Sehat? Amalkan Ajaran Islam Berikut Ini

Sang perampok ini menduga Abdul Qadir hanya membuat. Sehingga perampok itu tidak percaya dan meninggalkannya. Sebab, ia melihat Abdul Qadir berpakaian pakaian compang camping, malah menduga Abdul Qadir seorang fakir miskin yang biasa meminta-minta.

Belum selesai, perampok lainnya datang mendekat. Ia menanyakan hal yang sama seperti rekan perampok sebelumnya, dan Abdul Qadir pun menjawab hal yang sama pula. Ia pun berlalu dan meninggalkan Abdul Qadir begitu saja.

Namun, kedua perampok tadi sepertinya masih penasaran dan mengadukan kejadian aneh tersebut kepada pimpinan mereka. Kepada pimpinannya, kedua anak buah perampok mengadukan masalah yang didapatinya kepada anak muda yang bernama Abdul Qadir.

“Wahai ketua, tadi ada anak muda miskin, ia mengaku mempunyai 40 dinar, namun tidak ada satupun yang percaya dengannya,” kata salah satu perampok itu.

Baca Juga: Cacing Bertasbih dan Bershalawat

Kepala perampok itu malah memarahi kedua aanak buahnya itu. “Dasar bodoh, bukannya kalian buktikan dulu, malah dibiarkan. Sekarang, bawa pemuda itu ke sini!,” bentak si kepala rampok pada anak buahnya.

× Image