Hafalkanlah, Meskipun tak Hafal-Hafal
Hafalkanlah, Meskipun tak Hafal-Hafal
Oleh Syahruddin El Fikri
SAJADA.ID—Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Al-Quran adalah kalamullah (firman Allah SWT). Di dalamnya terkandung 6236 ayat, 114 surat dan terbagi dalam 30 juz. Banyak orang yang berusaha menghafalkan firman Allah tersebut, namun tak banyak yang menghafalkan semuanya. Penyebab kegagalan karena sulitnya melafalkan dan mengingat apa yang telah dihafalkan.
Karena persoalan ini, akhirnya banyak yang mundur, mereka tak sanggup menghafalkannya. Jadilah yang menghafalkan Al-Quran hanya sedikit. Dan mereka yang sanggup menghafalkan Al-Quran, mereka itulah orang-orang yang terpilih (mukhtar). Maka bersyukurlah bagi mereka menjadi hamba Allah terpilih untuk menjaga firman Allah tersebut.
Baca Juga: Tiga Keutamaan Mempelajari Ilmu Tajwid
Menghafalkan Al-Quran itu sesungguhnya mudah. Yang sulit itu adalah menjaganya. Dalam waktu singkat, bacaan Al-Quran bisa dihafalkan, tetapi setelah sekian waktu hafalan itu akan hilang. Hal ini disebabkan, minimnya murajaah atau mengulang-ulang hafalan Al-Quran yang sudah dihafalkan.
Dalam Al-Quran, Surah Al Qomar, Allah SWT menunjukkan bahwa Al-Quran itu telah Allah mudahkan, maka siapakah yang mau menghafalkan dan memahaminya untuk dijadikan pelajaran.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
wa laqad yassarnal-qur'âna lidz-dzikri fa hal mim muddakir
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-qur’an untuk diingat. Maka adakah orang yang mau pelajaran (mengingatnya)?” (QS. Al Qomar ayat 17).
Tidak hanya satu kali, Allah SWT mengulang ayat ini pada surat yang sama sebanyak 4 kali, yakni ayat 17, 22, 32, dan 40. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat ini memberikan penjelasan kepada manusia yang mau mengambil pelajaran (hikmah) bahwa menghafalkan Al-Quran itu tidaklah sulit.
Baca Juga; Tips Agar Kuat Hafalan Layaknya Perangko
Begitu inginnya, Allah memberikan gambaran kepada manusia tentang banyaknya orang-orang yang memiliki ‘kekurangan’ namun sanggup menghafalkan Al-Quran. Contohnya, ada anak yang mengalami down syndrome tetapi hafal Al-Quran. Ada ada yang netra (tak bisa melihat), sanggup menghafal Al-Quran. Ada pula seorang pemuda yang tuna wicara, namun saat membaca Al-Quran suaranya begitu merdu. Ada pula seorang nenek yang sudah berusia lanjut mencapai 80 tahun, namun sanggup menghafalkan Al-Quran. Hal ini menunjukkan bahwa mereka yang secara fisik mengalami kekurangan, namun Allah memuliakan dirinya dengan memberikan kemudahan untuk menghafalkan Al-Quran.
Baca Juga: Pahala Berlipat Ganda untuk Orang yang Membersihkan Kotoran di Masjid
Karena itulah, banyak ulama menyarankan agar seseorang terus bersemangat menghafal Al-Quran. “Hafalkan terus menerus, meskipun tidak hafal-hafal.” Kenapa disuruh menghafalkan ayat yang sudah dibaca berulang kali, namun tak bisa menempel di dalam ingatan?
Di sinilah salah satu kemuliaan Al-Quran. Sebab, Al-Quran seluruhnya adalah kebaikan. Menghafal namun tidak hafal-hafal, berarti Allah ingin kita berlama-lama dalam kebaikan, dan semakin lama tentu akan semakin baik. Sebab, satu huruf Al-Quran adalah satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dibalas dengan 10 pahala. Dan bagi mereka yang kesulitan dalam melafalkan dibalas dengan dua kebaikan, maka bagi mereka yang membacanya akan mendapatkan 20 pahala. Semakin sulit, maka akan semakin banyak kebaikan.
Baca Juga: Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik