Home > Hadits

Sahabat Rasul Ini Tak Pernah Meninggalkan Shalat Sunnat Wudhu

Bilal tak pernah meninggalkan shalat sunnat wudhu.
Seorang muazin sedang mengumandangkan azan. (ilustrasi)
Seorang muazin sedang mengumandangkan azan. (ilustrasi)

Sahabat Rasul Ini Tak Pernah Meninggalkan Wudhu

.

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID—Sahabat yang dirahmati Allah SWT.

Nama Bilal memang kerap dikaitkan dengan azan. Sebab, dia adalah orang pertama yang menjadi muazin pada zaman Rasul SAW. Namun, kemuliaan Bilal tak hanya karena azannya, jejak langkah Bilal pernah didengar Rasulullah SAW di dalam surga. Sebuah penghargaan yang sangat tinggi bagi setiap orang yang beriman.

Sebagaimana banyak diceritakan dalam berbagai riwayat, suatu hari, pada waktu Subuh, Rasulullah SAW berbincang-bincang dengan Bilal bin Rabah. Rasul berkata, “Wahai, Bilal, ceritakanlah kepadaku mengenai amalan yang menurutmu paling besar pahalanya, yang pernah kamu kerjakan dalam Islam. Sesungguhnya, aku pernah mendengar suara telapak langkah (jalan)-mu di hadapanku di surga.”

Bilal menjawab, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapi aku tidak wudhu pada waktu malam dan siang, melainkan aku akan menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya.”

Baca Juga: Keutamaan Wudhu

Jadi, setiap selesai melaksanakan wudhu, Bilal senantiasa melakukan shalat dua rakaat, yakni shalat sunat wudhu. Perbuatan itu senantiasa dilakukannya dalam setiap kesempatan. Selain itu, ia juga termasuk orang yang senantiasa memelihara (dawam) wudhu, yakni setiap batal, dia akan langsung berwudhu.

Baca Juga: Kisah Ikaf yang Kelamaan Menjomlo

Semasa hidupnya, Bilal telah meriwayatkan 44 hadis dari Nabi SAW. Di antaranya, Rasulullah bersabda, "Hendaklah kalian menunaikan shalat malam (tahajud) karena shalat malam adalah tradisi (kebiasaan) orang-orang saleh sebelum kalian. Sesungguhnya, shalat malam adalah amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, dapat mencegah dari perbuatan dosa, mengampuni dosa-dosa kecil, dan menghilangkan penyakit dari badan." (HR Tirmidzi).

Selain sebagai muazin, Bilal juga pernah menjabat sebagai bendahara Rasulullah di baitul mal. Ia tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah.

Tentang Bilal, Rasulullah SAW mengatakan, Bilal adalah seorang penunggang kuda yang hebat dari kalangan Habasyah. (HR Ibnu Abi Syaibah dan Ibn Asakir). Bilal meninggal dunia di Damaskus pada 20 H. Jasadnya dimakamkan di sana. Namun, ada riwayat yang menyebutkan bahwa jasad Bilal dimakamkan di wilayah Halb.

Baca Juga:

Cincin dari Besi Boleh Dijadikan Maskawin

Kisah Pernikahan Adam dan Hawa

Begini Syarat dan Rukun Nikah

× Image