Home > Agama

Makna dari Syaban Sebagai Bulan Mulia

Kata Sya'ban berasal dari lima huruf.

Sejumlah ulama meriwayatkan, pada bulan Sya’ban inilah Allah SWT membuka pintu-pintu kebaikan dan menurunkan berkah-Nya, dan pada bulan Sya’ban ini pula Allah SWT bershalawat kepada Rasulullah SAW selaku khairul bariyyat (makhluk yang paling mulia).

وهو شهر الصلاة على النبى المختار, قال الله تعالى "ان الله وملائكته يصلون على النبى يايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

Dia (sya’ban) adalah bulan shalawat atas nabi yang terpilih, sebagaimana firman Allah SWT; Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad SAW). Wahai orang-orang yang beriman, bershalawat kalian atas Nabi, dan ucapkanlah salam dengan sebaik-baiknya penghormatan.”

Baca Juga: Siapa Bilang Puasa Sya'ban itu Bidáh?

Dalam sebuah pendapat sebagaimana dinuqil oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitabnya ‘al-Ghun-yah’ di katakan:

صلاة الرب تبارك وتعالى على نبيه تعظيم الحرمة, وصلاة الملائكة عليه اظهار الكرامة, وصلاة الأمة عليه طلب الشفاعة

Shalawat yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad adalah sebuah penghormatan, shalawat atas nabi dari para malaikat merupakan pengejawantahan dari karamah, sedangkan shalawat atas nabi dari kita selaku umatnya adalah permohonan syafaat dan pertolongan.

Baca Juga: Bulan Sya'ban adalah Bulan yang Dilalaikan Umat Manusia

Masih dalam kitab yang sama, tentang keutamaan bulan Sya’ban, diterangkan lebih lanjut bahwa Allah SWT selalu memilih satu dari empat hal: Allah memilih empat malaikat yaitu Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail. Dan Allah mengutamakan malaikat Jibril. Lalu Allah memilih empat nabi yaitu Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad, dan Allah mengutamakan Nabi Muhammad SAW. Allah memilih empat sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, lalu Allah mengutamakan Abu Bakar. Allah memilih empat masjid yaitu Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, Masjid Nabawi, dan Masjid Tursina, lalu Allah mengutamakan Masjidil Haram. Begitulah seterusnya hingga Allah memilih empat bulan yaitu Rajab, Sya’ban, Ramadhan dan Muharram. Dan Allah mengutamakan Sya’ban. Kemudian Allah jadikan Sya’ban sebagai Syahrun nabi, yakni bulannya Rasulullah SAW.

Artikel Terkait:

Cara Membuat Tempat Wudhu yang Baik

10 Keutamaan Wudhu

Bukan Berdiri atau Jongkok, Begini Posisi Wudhu yang Baik

A to Z Masalah Wudhu

Penyesalan Sya'ban di Akhir Hayatnya

× Image