Kisah Isam bin Yusuf dalam Memaksimalkan Wudhu Batin
Mendengar penjelasan Hatim ini, Isam bin Yusuf pun tertunduk lesu dan menangis. Ia membayangkan bahwa ibadahnya selama ini masih belum seberapa dibandingkan dengan ibadah yang dikerjakan Hatim Al-Asham.
Alangkah indah dan menakjubkannya ibadah yang dilakukan oleh Hatim Al-Asham. Kita semua, tentunya menginginkan ibadah yang dikerjakan selalu bernilai ibadah dan mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Baca Juga: A to Z Masalah Wudhu
Inilah yang kita harapkan. Wudhu, shalat, puasa, zakat, haji dan seluruh ibadah yang kita kerjakan, senantiasa diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan ampunan atas segala kesalahan dan kekhilafan.
Dan wudhu, merupakan pintu masuk menuju ibadah yang terbaik, yakni shalat dan berdialog dengan Allah SWT. Sebab, wudhu merupakan bentuk kesucian lahir. Tanpa kesucian lahir, maka mustahil pula akan tercapai kesucian batin.
Demikianlah sahabat, mengenai kisah Isam bin Yusuf dalam memaksimal Wudhu Batin sebagaimana diajarkan gurunya, Hatim Al-Asham. Semoga Allah SWT, senantiasa membimbing dan menuntun segala upaya kita dalam menuju kebersihan lahir dan batin. Aamiin. (sajada.id)
.
Artikel Terkait:
Jaga Empat Hal dalam Berwudhu Agar tidak Celaka
Kisah-Kisah Islami dan Inspiratif
Tempat Bersejarah dalam Al Quran yang Layak Dikunjungi
Silakan kirimkan artikel keislaman anda melalui email: infosajada.id@gmail.com
Semoga berkah dan bermanfaat serta diridhai Allah SWT.