Mukjizat Rasulullah Saat Disusui Halimah
Setelah itu kami pulang dengan mengendarai keledaiku sembari kugendong anak itu (Muhammad kecil) bersamaku. Demi Allah, aku mampu mendahului rombonganku tanpa ada satu pun di antara keledai-keledai mereka yang mampu menyusulku, sampai-sampai para sahabatku berkata kepadaku, "Sial engkau, wahai putri Abu Dzuaib, tunggulah kami! Bukankah ini adalah keledai yang engkau kendarai saat berangkat?"
Aku menjawab, "Benar, demi Allah, inilah keledaiku itu." Mereka berkata, "Demi Allah, keledai ini pasti ada apa-apanya." Semua anggota rombongan dibuat terheran-heran dengan peristiwa yang kami alami.
Ia melanjutkan, “Ketika kami tiba di kawasan Bani Sa'd, negeri kami. Sungguh aku tidak pernah tahu ada bagian mana pun dari seluruh bumi Allah yang jauh lebih tandus dari tempat kami tinggal itu. Ketika kami tiba di sana dengan membawanya (Rasulullah), dombaku datang dalam keadaan kenyang dan susu yang penuh, dan kami pun memerah lalu meminum susunya. Padahal pada saat itu tidak ada seorang pun yang dapat memerah susu meski hanya setetes, sebab mereka memang tidak mendapati domba mereka dengan susu yang penuh.”
Demikian hal itu terjadi sampai-sampai orang-orang kaumku berkata kepada para penggembala mereka, "Sial kalian, menggembalalah di tempat penggembalaan domba anak perempuan Abu Dzuaib!" Tapi anehnya, walau domba-domba digembalakan ditempat yang sama, ternyata domba-domba mereka tetap pulang dalam keadaan lapar tanpa dapat mengeluarkan susu, meski hanya setetes. “Sedangkan dombaku pulang dalam keadaan kenyang dan susu yang penuh.”
Mukjizat Rasulullah; Pohon Bisa Berjalan
Satu Gelas Susu untuk Satu Rombongan
Demikianlah, lanjut Halimah, sebagai ditulis Ibnu Ishaq, pihaknya terus mendapatkan berbagai tambahan kebaikan Allah sampai dua tahun berlalu dan Nabi Muhammad disapih. Dia telah tumbuh menjadi anak belia yang berbeda dengan anak-anak belia pada umumnya. Sebelum usianya genap dua tahun, dia telah menjadi sosok bocah yang perkasa.
“Lalu kami kembalikan dia kepada ibunya walaupun sebenarnya kami sangat ingin dia dapat terus tinggal bersama kami disebabkan keberkahan yang kami lihat darinya.”
Halimah berkata pada ibunya Muhammad, yakni Aminah, "Bagaimana kalau anak susuku ini tetap tinggal bersamaku, hingga dia agak besar, karena aku khawatir dia terkena wabah di Makkah?"
Ternyata ibu Nabi Muhammad, mengizinkan anaknya diasuh oleh Halimah As-Sa’diyah. “Silakan, asuhlah dia sebagaimana dirimu mengasuh anak-anak kandungmu.”