Mukjizat Rasulullah Saat Disusui Halimah
Namun demikian, kata dia, ia tetap berharap mendapatkan pertolongan dan jalan keluar. “Aku berangkat dengan menunggang keledaiku itu. Sungguh aku terus berkendara sehingga hal itu membuat orang-orang (rombongan kami) semakin susah akibat kelaparan. Kami terus bergerak sampai akhirnya kami tiba di Makkah untuk mencari bayi-bayi susuan,” ungkap Halimah sebagaimana dituliskan Ibnu Ishaq dalam Sirah Nabawiyah.
Kala itu, lanjut Halimah, tidak ada satu pun perempuan dari rombongannya yang tidak ditawari untuk menyusui Rasulullah. “Tapi mereka semua menolak ketika dikatakan kepada mereka bahwa beliau (bayi Muhammad) adalah seorang yatim. Hal itu terjadi karena kami memang mengharapkan imbalan dari ayah bayi yang kami susui.”
Baca Juga: Keutamaan Bershalawat Atas Nabi Muhammad
Semua anggota rombongan, ungkap Halimah, berkata; "Yatim. Apa yang bisa dilakukan ibu dan kakeknya?” Karena kondisi yatim itulah, lanjutnya, semua anggota rombongan tak ada yang mau mengambil Rasulullah untuk disusui. dan anehnya, kata Halimah lagi, saat setiap perempuan di rombongannya telah mendapatkan bayi susuan, hanya dirinya seorang yang tak mendapatkan anak susuan.
Halimah merasakan keanehan. Saat anggota rombongan lainnya mendapatkan bayi untuk disusui, ternyata hanya dirinya seorang yang tak mendapatkan bayi. Seolah-olah, dirinya ditakdirkan tidak berjodoh dengan yang lain.
“Ketika kami semua sepakat untuk kembali ke negeri, aku berkata kepada suamiku, "Demi Allah, sungguh aku tidak akan pulang bersama teman-temanku tanpa membawa anak susuan. Demi Allah, aku akan datangi anak yatim (Nabi Muhammad, pen) itu untuk kuambil dan akan aku susui.”
Mukjizat Rasulullah; Pohon Bisa Berjalan
Satu Gelas Susu untuk Satu Rombongan
Mendengar hal itu, suaminya pun menyetujui. “Engkau boleh melakukan itu. Semoga Allah mendatangkan berkah kepada kita darinya."
Dengan izin dan restu dari suami, Halimah pun mendatangi Nabi Muhammad yang yatim itu untuk disusuinya. “Tidak ada yang membuatku mengambilnya kecuali hanya karena aku tidak mendapatkan anak selain dia.”
Halimah bercerita, setelah dirinya mengambil Muhammad kecil, dirinya langsung bergegas kembali menemui rombongannya. “Ketika aku meletakkan anak itu di pangkuanku, kususui dia sampai kenyang. Demikian pula saudara susunya juga minum sampai kenyang, lalu mereka berdua tidur. Padahal kami tidak pernah dapat tidur bersama anakku itu sebelumnya.”
Keajaiban mulai dirasakan Halimah. Suaminya pun merasakan hal yang sama, yakni merasakan sesuatu yang aneh bin ajaib. “Ketika suamiku bangkit menghampiri unta tua kami, yang entah bagaimana unta tua itu tiba-tiba air susunya penuh. Suamiku pun memerah susu unta itu lalu meminumnya. Aku juga meminum susu itu sampai kami benar-benar kenyang. Malam itu kami lewati sebagai malam terbaik,” ungkap Halimah.
Tak sampai disitu, keajaiban terus terjadi. “Pada pagi harinya, sahabat-sahabatku berkata padaku, "Demi Allah, ketahuilah wahai Halimah, sungguh engkau telah mengambil seorang anak yang penuh berkah." Aku menyahut, "Demi Allah, aku pun sungguh berharap demikian.”