Gagal Move On, Ayam Menikmati Permainan
Nah, ketika orang yang di rumah pada ribut, maka nyelononglah si ayam ke dapur. Dimakannya makanan yang sudah jadi incarannya, dan ayam menikmatinya dengan sepuasnya.
Sebenarnya, orang yang ribut itu tahu kok kalau si ayam itu mengincar makanan di dalam rumah. Mereka bahkan tahu rencana ayam. Tetapi, karena semua pada ribut, dan fokus pada keributan, maka lengahlah pada ayam. Akibatnya, begitu makanan di dalam rumah habis atau berantakan, baru mereka menyadarinya.
“Elo sih, ente sih, kamu sih.” Itulah ungkapan yang muncul setelah semuanya baru menyadari. Semuanya sudah terlambat. Sementara si ayam, pergi dengan santai dan perutnya sudah kenyang. Ayam dengan bangganya berkokok, seolah mengejek mereka yang ribut.
Contoh lain yang juga bisa dijadikan pelajaran. Di sejumlah dusun di sebuah negeri yang begitu hebat, terjadi keributan besar. Semua warga dari dusun lain ikut keluar. Mereka bermaksud melawan kezaliman yang terjadi. Mereka bertempur habis-habisan. Seluruh warga ikut pergi, tanpa terkecuali.
Akhirnya, datanglah orang-orang dari negara lain yang sedang mengincar negeri itu. Mereka panas-panasi warga negeri yang hebat itu dengan sedikit ‘pemoles’. Mereka janjikan senjata, minyak bumi, emas, dan lainnya untuk membantu.
Dan, saat semuanya sibuk bertempur, mereka pun memanfaatkannya. Mereka berondong warga negeri yang hebat itu dengan senjata pemusnah massal. Akibatnya, saat semua lengah, maka lenyaplah warga negeri itu.
Mereka yang masih hidup atau tersisa dari peperangan itu, kembali dengan keletihan. Mereka kaget karena telah dijadikan budak oleh pihak lain. Mereka menjadi budak selamanya karena lalai dan lengah.
Baca Juga:
Berkah Maulid, Keluarga Yahudi Masuk Islam