Home > Hikmah

Makna Filosofis Kata Rajab Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Banyak kebaikan yang disediakan Allah untuk hamba-hamba-Nya yang beribadah pada bulan Rajab.

Selain itu, bulan Rajab juga menjadi bulan persiapan umat Islam untuk menghadapi bulan agung, yaitu bulan Ramadhan. Pendapat ini sebagaimana ditulis oleh Imam Al-Hafiz Abu Hasan bin Muhammad Hasan al-Khalal (wafat 439 H) dalam salah satu kitabnya, mengutip riwayat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

قِيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ لِمَ سُمِيَ رَجَبَ؟ قَالَ: لأنَّهُ يُتَرَجَّبُ فِيهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ لِشَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

Artinya, “Dikatakan kepada Rasulullah: Kenapa (bulan Rajab) dinamakan Rajab? Rasulullah menjawab: Karena sungguh banyak di dalamnya kebaikan untuk bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (Imam Abu Muhammad al-Khalal, Fadhailu Sayahri Rajab, [Lebanon, Beirut, Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama: 1996 H/1416 H], halaman 47).

Mengutip penjelasan Syekh Abdurrauf al-Munawi (wafat 1031 h), dalam salah satu kitabnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “yatarajjabu” pada hadits riwayat Anas tersebut adalah pada bulan Rajab, Allah memberikan pahala yang sangat banyak atas ibadah dan kebaikan yang dilakukan oleh setiap orang melebihi bulan-bulan yang lain.

Tidak hanya itu, bulan Rajab menjadi bulan pembuka dan awal persiapan umat Islam untuk memasuki dua bulan suci selanjutnya yang juga sangat mulia, yaitu bulan Sya’ban dan bulan Ramadhan. Oleh karenanya, menjadi sebuah keharusan bagi umat Islam untuk lebih semangat dalam meningkatkan ketaatan dan kebaikan guna memasuki dua bulan tersebut,

فَالْمَعْنَى أَنْ يُهَيَّئَ فِيْهِ خَيْرٌ كَثِيْرٌ عَظِيْمٌ لِلْمُتَعَبِّدِيْنَ فِي شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

“Maka makna (hadits tersebut), adalah dengan disediakan di dalamnya suatu kebaikan yang banyak dan agung bagi ahli ibadah (untuk menghadapi) bulan sya’ban dan ramadhan.” (Syekh al-Munawi, Faidhul Qadir Syarh Jami’us Shaghir, [Mesir, Maktabah at-Tijariah, cetakan pertama: 1356], juz IV, halaman 149).

× Image