Makna Filosofis Kata Rajab Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Syekh Abdul Qadir al-Jilani (wafat 561 H) dalam salah satu kitabnya menjelaskan makna Rajab. Huruf ra’ memiliki arti rahmat Allah, jim memiliki makna kedermawanan (jud) Allah, sedangkan ba’ memiliki arti kebaikan (birr) Allah.
فَرَجَبُ ثَلاَثَةُ أَحْرُفٍ، رَاءٌ وَجِيْمٌ وَبَاءٌ. فَالرَّاءُ: رَحْمَةُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالْجِيْمُ: جُوْدُ اللهِ تَعَالىَ، وَالْبَاءُ: بِرُّ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya, “Rajab memiliki tiga huruf, yaitu (1) ra’; (2) jim; dan (3) ba’. Ra’ berarti rahmat Allah azza wa jall, jim berarti kedermawanan Allah ta’ala, dan ba’ berarti kebaikan Allah azza wa jall.” (Syekh Abdul Qadir, al-Ghunyah li Thalibi Thariqil Haq Azza wa Jall, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah], juz I, halaman 319).
Maksud dari penjelasan di atas adalah Allah akan memberikan anugerah pada hamba-hamba-Nya dengan pemberian yang tidak terhitung jumlahnya sejak awal hingga akhir bulan Rajab. Pemberian itu terbagi menjadi tiga, yaitu rahmat (kasih sayang) tanpa siksaan dari-Nya, kedermawanan mutlak tanpa ada yang tersisa, dan kebaikan-Nya tanpa antipati.
Berkaitan dengan hal ini, Syekh Abdul Qadir menjelaskan:
فَمِنْ أَوَّلِ هَذَا الشَّهْرِ اِلىَ أَخِرِهِ مِنَ اللهِ ثَلاَثُ عَطَايَا لِلْعِبَادِ، رَحْمَةٌ بِلاَ عَذَابٍ، وَجُوْدٌ بِلاَ بُخْلٍ، وَبِرٌّ بِلاَ جَفَاءٍ
Artinya, “Maka dari awal keberadaan bulan (Rajab) ini hingga akhirnya, terdapat tiga pemberian dari Allah swt, yaitu kasih sayang tanpa siksa, kedermawanan tanpa kikir, dan kebaikan tanpa antipati.” (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, 319).