Pembentukan PUSPENMA: PTKIN Optimis Tata Kelola Beasiswa Semakin Baik
“Kehadiran PUSPENMA sangat strategis di tengah kebutuhan sumber daya manusia yang semakin kompetitif di dunia global”, lanjut Didin.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA) Ruchman Basori mengatakan pembentukan PUSPENMA didasarkan pada PMA Nomor 25 Tahun 2024, yang berfungsi untuk menangani pembiayaan pendidikan yang strategis, berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Ruchman menuturkan, lembaga baru ini sangat strategis menangani layanan beasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), beasiswa dana abadi pesantren dan segala hal bentuk investasi pendidikan pada Kemenag.
Terkait dengan rekrutmen baru beasiswa tahun 2025, setelah 2024 absen, Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini mengatakan, semoga LPDP mempercayakan kembali mengalokasikan anggaran rekrutmen tahun 2025, karena ditungggu oleh pelaku utama pendidikan pada Lembaga Pendidikan Keagamaan.
Mnurut data PMU Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), melalui pendanaan dari LPDP, Kemenag telah memberikan beasiswa kepada 5.379 orang, dengan perincian, 2022: 3.275 orang dan tahun 2023: 2.104 orang; Belum di tambah beasiswa yang dikelola oleh PMU Dana Abadi Pesantren (DAP) berjumlah kurang lebih 2.000 santri.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya, Prof. H. Arif Jamhari, M.A., Ph.D menyambut baik atas inisiasi kegiatan Pemetaan Kompetensi Bahasa Inggris untuk melihat tingkat kemampuan bahasa Inggris calon awardee. “saya sangat mendukung kegiatan pemetaan ini, karena dapat memberikan gambaran awal, tentang kemampuan bahasa para calon pelamar beasiswa.
“Bagi Pusat Bahasa PTKIN, dapat melakukan intervensi dengan berbagai program peningkatan Capacity Building Bahasa Inggris untuk meningkatkan standarnya,” kata Arif.