Kisah Sahabat Rasulullah yang Paling Kaya
Abdurrahman meninggalkan banyak harta setelah meninggal dunia, termasuk emas yang dipotong-potong dengan kapak sehingga membuat tangan orang-orang menjadi lelah. Emas yang sangat banyak itu, ia bagikan ke masyarakat yang luas. Dalam riwayat dikatakan untuk membagi emas itu, harus memotongnya dengan kapak agar bisa dibagi-bagikan kepada orang-orang.
Baca Juga: Kencing Sembarangan, Siksa Kubur Siap Menanti
Sumber harta Abdurrahman, seperti yang yang telah disebutkan, berasal dari peternakan yang dia miliki. Dia memiliki 1.000 unta, 100 kuda, dan 3.000 domba yang digembalakan di Baqi'. Ini menunjukkan bahwa dia memiliki sejumlah besar hewan ternak yang diurus dan dipelihara untuk mendapatkan keuntungan. Peternakan seperti ini dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan, terutama dalam budaya Arab dan lingkungannya di mana peternakan ternak adalah mata pencaharian utama atau sumber utama harta.
Baca Juga: A to Z Masalah Wudhu
وَأَعْتَقَ خَلْقًا مِنْ مَمَالِيكِهِ ثُمَّ تَرَكَ بَعْدَ ذَلِكَ كُلِّهِ مَالًا جَزِيلًا، مِنْ ذَلِكَ ذَهَبٌ قُطِعَ بِالْفُئُوسِ حَتَّى مَجَلَتْ أَيْدِي الرِّجَالِ، وَتَرَكَ أَلْفَ بَعِيرٍ وَمِائَةَ فَرَسٍ، وَثَلَاثَةَ آلَافِ شَاةٍ تَرْعَى بِالْبَقِيعِ، وَكَانَ نِسَاؤُهُ أَرْبَعًا فَصُولِحَتْ إِحْدَاهُنَّ مِنْ رُبْعِ الثَّمَنِ بِثَمَانِينَ أَلْفًا، وَلَمَّا مَاتَ صَلَّى عَلَيْهِ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ، وَحَمَلَ فِي جِنَازَتِهِ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ، وَدُفِنَ بِالْبَقِيعِ عَنْ خَمْسٍ وَسَبْعِينَ سَنَةً
Artinya: “Dia membebaskan beberapa budaknya, kemudian setelah itu meninggalkan harta yang banyak, termasuk emas yang dipotong dengan kapak sehingga melukai tangan para pria. Dia meninggalkan seribu unta, seratus kuda, dan tiga ribu domba yang merumput di Baqi'. Dia memiliki empat istri, dan salah satunya berdamai dari seperempat harga dengan delapan puluh ribu. Ketika dia meninggal, Utsman bin Affan menyalatkan jenazahnya, Saad bin Abi Waqqash mengusung jenazahnya, dan dia dimakamkan di Baqi' pada usia 75 tahun.” [Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jilid VII, [Beirut; Dar al-Fikr, tt], halaman 164.
Baca Juga: Lima Hal yang Membatalkan Wudhu
Meskipun Abdurrahman bin Auf telah menjadi miliarder dan memiliki kekayaan yang luar biasa, dia tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Abdurrahman adalah seorang filantropis yang dermawan. Setelah hijrah ke Madinah, dia terkenal karena bersedekah secara besar-besaran. Dengan murah hati ia berikan harta benda dan sumber daya kepada umat Islam yang membutuhkan.
Salah satu tindakan mulia Abdurrahman bin Auf adalah ketika Nabi Muhammad SAW mendirikan Baitul Mal (kas negara) di Madinah. Abdurrahman adalah salah satu sahabat yang memberikan kontribusi besar ke Baitul Mal ini. Dia memberikan separuh harta kekayaannya untuk membantu memenuhi kebutuhan umat Islam yang kurang beruntung. Tindakan ini menunjukkan dedikasinya untuk melayani masyarakat dan memastikan bahwa semua Muslim di Madinah mendapat perlindungan dan dukungan yang mereka perlukan.