Malam Nisfu Sya'ban dan Berbagai Julukannya
Dalam riwayat lainnya lagi disebutkan: “Sesungguhnya pada malam nisfu Sya’ban Allah memutuskan seluruh keputusan-Nya dan menyerahkannya kepada masing-masing petugas-Nya pada Lailatul Qadar.”
Sejumlah ulama mengatakan, penyerahan itu dilakukan pada malam ke 27 dalam bulan Ramadhan. Dari sini bisa disimpulkan bahwa malam 27 Ramadhan ketika terjadi peristiwa itu adalah bertepatan dengan Lailatul Oadar.
Lailatul Takfir (Malam Penghapusan Dosa)
Di antara nama Nisfu Sya’ban adalah malam penghapusan dosa (lailatut takfir, lailatul mukaffir), karena pada malam ini seluruh dosa selama setahun dihapuskan, sebagaimana hari Jumaat menghapuskan dosa selama seminggu dan malam lailatul Qadar menghapus dosa seumur hidup. Keterangan ini disampaikan oleh Imam as-Subki dalam kitab tafsirnya.
Baca Juga: Doa Malam Nisfu Sya'ban
Lailatul Ijabah (Malam Pengabulan Doa)
Julukan lain dari malam Nisfu Sya’ban adalah malam pengabulan permohonan. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin Umar RA, ia berkata:
“Lima malam dimana doa di dalamnnya tidak akan ditolak, yaitu malam Jumat, awal malam dari bulan Rajab, malam Nisfu Sya‘ban, malam Lailatul Qodar dan malam dua hari raya.”
Lailatul Hayat (Malam Kehidupan) dan Lailatul Idil Malaikat (Malam Hari Rayanya Malaikat)
Malam nisfu Sya’ban juga disebut dengan Lailatul hayat atau malam kehidupan, dan lailatul idil malaikat atau malam hari raya malaikat. Keterangan ini disampaikan oleh Imam Abu Abdullah Thohir bin Muhammad bin Ahmad al-Haddadi dalam kitabnya ‘Uyunul Majalis.
“Sesungguhnya malaikat di langit itu memiliki dua malam hari raya sebagaimana yang dimiliki oleh orang Islam. Adapun dua hari rayanya malaikat itu adalah Lailatut Baro’ah (malam pembebasan) yaitu malam Nisfu Sya’ban dan malam Lailatul Qodar. Sedangkan hari raya manusia adalah hari Idul Fitri dan Adha. Hari rayanya malaikat itu pada malam hari, karena mereka tidak pernah tidur, jadi bagi mereka antara siang dan malam tidak ada perbedaan. Dan para manusia berhari raya pada siang hari karena waktu malam bagi mereka adalah waktu tidur agar pada malam harinya mereka bisa tidur nyenyak dan beristirahat.”
Baca Juga: