Ketika Cinta Bertasbih di Humboldt Berlin
“Satu bulan penuh, sebelum acara ini, kelas saya sepenuhnya adalah untuk Ketika Cinta Bertasbih. Mahasiswa sangat antusias. Mahasiswa saya selain dari Jerman sendiri, ada juga yang dari Rusia.” Terang Esie Hanstein.
Selanjutnya Esie menjelaskan bahwa maksud dan tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memperkenalkan Bahasa dan Budaya Indonesia dengan cara lain yang "sedikit berbeda". Dengan mendatangkan tokoh-tokoh Indonesia yang mempunyai pengaruh terhadap setiap kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia di tengah-tengah kampus terkemuka di Jerman adalah salah satu bentuk strategi untuk lebih mengenalkan Indonesia.
Apalagi sejak tanggal 20 November 2023 yang lalu Bahasa Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai bahasa Internasional ke-10 yang diakui sebagai bahasa komunikasi internasional oleh UNESCO-PBB. Bahasa yang digunakan secara aktif oleh 275 juta lebih umat manusia di Asia Tenggara ini sudah semestinya dipelajari di kampus-kampus terkemuka dunia, termasuk di Jerman. Dan Humb dan mencintai bahasanya.
Malam itu, melalui acara yang didukung oleh tiga lembaga di Humbolt University yaitu Prodi Pengajaran Bahasa Indonesia, Transregional southeast Asian Studies dibawah supervisi Prof. Cladia Derichs dan SIDIT- Secularity , Islam, and Democracy in Indonesia and Turkey yang diketuai oleh Dr. Saskia Schäfer, benar-benar membuat Humboldt diselimuti oleh cinta yang bertasbih.