---

Abu Nawas lalu berjalan menuju meja, dan anak- anak itu mengiringinya. Di atas meja itu terdapat bola dunia, dan Abu Nawas mulai memegangnya.

"Kalian tahu wahai anak-anakku, bola apakah yang berada dalam peganganku ini?" tanya Abu Nawas kepada anak-anak.

"Bola...."

"Dunia!" teriak anak-anak itu nyaris serempak.

"Nah... sekarang di hadapan kalian ada baginda raja, ada menteri Ola Hadrun dan para pengawal," kata Abu Nawas kepada anak asuhnya.

Merasa diperkenalkan, Ola Hadrun tersenyum. senyum sambil mengangguk-anggukkan kepala.

"Menteri ini adalah menteri paling cerdik di istana, seperti yang pernah kalian dengar," kata Abu Nawas memuji.

Sekali lagi Ola Hadrun senyum-senyum sambil menganggukkan kepala. Bangga sekali dia karena pujian itu."Saya! Saya! Saya!" teriak anak-anak itu serempak.

"Sekarang siapa di antara kalian yang bisa mengguncang dunia ini?" tanya Abu Nawas.

"Nah.... guncanglah!" kata Abu Nawas sambil memberi aba-aba.

Dalam waktu singkat anak-anak itu sudah berhamburan mendekati meja. Alat peraga yang di atas meja itu dijangkau anak asuh Abu Nawas, lalu diguncang- guncang secara bergantian.