Abu Nawas Mengguncang Dunia
Abu Nawas Mengguncang Dunia
Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT.
Kita tahu bahwa sosok Abu Nawas selalu banyak akalnya. Dengan jenakanya, dia mengelabui raja dan para pasukan raja, hingga terbebas dari hukuman berat. Dan itu dilakukannya berulang kali tanpa takut sedikit pun.
Disarikan dari karya Miftahul Asror, yang berjudul Mengguncang Dunia, Abu Nawas selamat dari hukuman raja.
Ceritanya begini;Suatu ketika, Abu Nawas dipanggil oleh Sang Raja. Dan untuk ke sekian kalinya Abu Nawas diperintah menghadap baginda raja Harun al-Rasyid. "Abu Nawas!" panggil raja.
"Ya, baginda raja junjungan hamba?" sahut Abu Nawas.
"Kali ini ada satu permintaanku kepadamu, bagaimana?" minta sang raja.
"Hamba senantiasa siap untuk melaksanakannya, ya Tuanku," jawab Abu Nawas.
"Bagus, begini hai Abu. Kau tahu dunia?" tanya raja.
Karena merasa tak perlu menjawab, Abu Nawas hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.
"Nah, tugasmu sekarang harus bisa mengguncang dunia," kata Baginda Raja kemudian.
Mendengar apa yang dikatakan raja, Abu Nawas langsung tertawa tergelak-gelak.
"Hai Abu! Mengapa kau tertawa?" Kau dengar perintahku tadi!" kata raja yang marah karena merasa ditertawakan.
"Hamba mendengar, ya Tuanku," sahut Abu Nawas.
"Apa yang kau tertawakan?" tanya raja kesal.
"Hamba tertawa karena...."
"Karena tak mungkin dia bisa melakukannya, ya Tuanku," sahut pengawal raja, seolah kali ini Abu Nawas akan kena batunya. Ia pasti akan dihukum.
"Kalau dia tak bisa melakukannya, tentu harus dihukum," sela menteri Ola Hadrun yang ikut menyaksikan pertemuan itu.
"Begini Hadrun. Kalau hanya mengguncang dunia, mengapa harus hamba yang melakukannya?" kata Abu Nawas.
"Berarti kau tak sanggup melakukannya sendiri, kan? Nah, dihukum saja dia, ya Tuanku," kata Ola Hadrun bersemangat. Matanya merah, semakin melebar menakutkan.
"Sabar sedikit, wahai Hadrun. Kalau hanya mengguncang dunia, mengapa harus hamba yang melakukannya? Maksud hamba, anak-anak saja bisa mengguncang dunia," tukas Abu Nawas kepada Hadrun.
"Perintahkan saja dia untuk membuktikannya, ya Baginda. Kalau tidak bisa membuktikan, berarti dia telah menghina paduka. Abu Nawas harus dihukum," sahut Ola Hadrun geram.
"Baik, hamba akan buktikan sekarang juga. Jika terbukti, apa balasannya untuk tuan?" kata Abu Nawas sambil mengacung-acungkan telunjuknya kepada Ola Hadrun.
"Terserah kau, minta berapa," sahut lelaki hitam tegap berambut keriting itu.
"Ooo..., kalau uang wahai Hadrun, aku tak perlu. Cukup kau berjalan merangkak dari tempat mana aku bisa membuktikan perkataanku tadi. Ya merangkak menuju istana, bagaimana?" jawab Abu Nawas.
"Jadi!" teriak Ola Hadrun tak sabar.
"Baiklah, sekarang juga hamba akan membuktikan," kata Abu Nawas.
Kemudian ia keluar dari istana, diikuti oleh Baginda Raja, Ola Hadrun dan para pengawal. "Bagaimana cara mengguncang dunia, ya Abu Nawas?" tanya Raja di tengah perjalanan.
"Seperti perkataan hamba tadi, anak-anak akan melakukannya Baginda," sahut Abu Nawas.
Setiba di pondoknya, Abu Nawas melihat para anak asuhnya sedang asyik bermain. Mereka dengan cepat berkerumun setelah mengetahui kedatangan Abu Nawas disertai Baginda Raja Harun al-Rasyid.