70 Ribu Malaikat Mengantarkan Ayat Ini Kepada Rasulullah
70 Ribu Malaikat Mengantar Ayat Ini
Oleh Syahruddin El Fikri
Sahabat Rumah Berkah
Setiap ayat Al-Quran memiliki keistimewaan. Dan ayat-ayat yang diturunkan ditujukan agar manusia mendapatkan petunjuk. Ayat-ayat tersebut umumnya disampaikan secara langsung oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Namun, berbeda dengan ayat-ayat pada umumnya, satu ayat ini justru dibawa oleh 70 Ribu malaikat. Itulah ayat kursi.
Diriwayatkan, saat ayat ini hendak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, ayat ini dibawa oleh malaikat Jibril bersama dengan 70 ribu malaikat lainnya.
Pada saat yang bersamaan, bumi dan langit bergetar, terjadi gemuruh yang luar biasa di dunia, serta seluruh mahkota raja berjatuhan.
Baca Juga: Keutamaan Shalawat Atas Nabi
Namun saat melihat malaikat Jibril memberikan langsung ayat kursi pada Nabi Muhammad SAW dengan diiringi 70 ribu malaikat, para setan lantas ketakutan dan berlarian.
Ayat ini kemudian disebut ayat kursi karena dalam ayat ini terkandung lafaz kursiyyuhu yang dalam tafsir Al Munir Syaikh Wahbah Az Zuhaili berart Al 'Ilmu atau ilmu.
Para ulama juga disebut dengan Al Karaasi, sebab mereka adalah orang-orang yang dijadikan pegangan atau sandaran.
Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud Al Kursi dalam ayat ini adalah keagungan Allah SWT. Jadi al kursi artinya bukan (kursi atau tempat duduk), tidak ada al qu’ud (duduk) dan tidak ada al qaa’id (yang duduk).
Baca Juga: Keutamaan Shalawat Jibril
Ada pula yang menyebutkan bahwa maksud dari Al Kursi di sini adalah kerajaan dan kekuasaan Allah SWT.
Hasan Al Bashri berpendapat yang dimaksud Al Kursi di dalam ayat ini adalah Arsy. Sedangkan Ibnu Katsir mengatakan, “Yang benar adalah, Al Kursi bukanlah Arsy. Sebab Arsy lebih besar dari al Kursi sebagaimana dijelaskan oleh beberapa hadits dan atsar.
Berikut isi Surat Al Baqarah 255 beserta artinya:
وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa naum.Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa biidznih,Ya'lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa'Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya'uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'azhiim."
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."