Hadiah Rasulullah untuk Sang Pengemis
Rasulullah SAW hari itu tampak bergembira melihat perangai dari sang pengemis yang telah taat menerima perintah beliau. Rasulullah SAW lalu mengambil kapak besi di pojok ruangan, dan sepotong kayu. Tangan beliau yang terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari-hari, dengan sangat cekatan segera memasang tangkai kayu pada lobang kapak besi. Tak berapa lama kemudian kapak besi itu telah siap untuk digunakan.
Selesai memasang tangkai kapak besi itu, Rasulullah SAW kemudian kembali ke tempat semula, di majelis yang sedari tadi para sahabat biasa menyimak penjelasan dan mengambil hikmah ilmu dari beliau. “Pergilah ke gurun dan tebanglah kayu! Kemudian jual kayu bakar yang kau peroleh ke pasar dan ke marilah 15 hari lagi!” sabda Rasulullah SAW kepada pengemis dari kaum Anshar itu.
Sang pengemis itu lalu pamit pada Rasulullah SAW. Ia kemudian pulang ke rumah dan mengambil perbekalan makanan dan minuman secukupnya untuk dibawa ke gurun. Dengan penuh semangat, sang pengemis itu lalu berangkat ke gurun yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Satu per satu ranting pohon yang telah kering dipotong dengan kapak.
Setelah terkumpul banyak kayu bakar, ia kemudian membawanya pulang ke rumah. Selama 15 hari sang pengemis itu melakukan pekerjaan mencari kayu bakar dan seluruh kayu bakar yang dikumpulkan dijual ke pasar.
Genap pada hari ke-15, pengemis itu menghadap ke Rasulullah SAW dengan membawa 10 dirham dari hasil penjualan kayu bakar. Beliau kemudian memberikan nasihat kepadanya.
“Belilah makanan sebagian dengan uangmu itu dan sebahagiannya lagi membeli pakaian. Ini adalah lebih baik bagi kamu daripada meminta-minta. Sebab, mengemis itu merupakan satu tanda di mukamu di hari Kiamat nanti. Sesungguhnya mengemis itu tidaklah layak melainkan bagi orang yang sangat miskin/papa dina atau orang yang berhutang berat atau harus membayar diyat (denda karena membunuh orang).” (HR. Ibnu Majah).
(Aji Setiawan/Syahruddin El FIkri/RB)
Baca Juga:
Berkah Maulid, Keluarga Yahudi Masuk Islam