Hadiah Rasulullah untuk Sang Pengemis
Hadiah Rasulullah untuk Sang Pengemis
Rasulullah lebih mencintai umatnya yang kuat dibandingkan dengan seorang Muslim yang lemah.
Suatu hari ada seorang laki-laki dari kaum Anshar mendatangi kediaman baginda Rasulullah SAW. Ia datang dengan pakaian compang-camping dan wajah yang pucat, langsung menghadap di depan Rasulullah SAW untuk mengemis. Seusai mengucap salam, pengemis itu meminta sesuatu pada baginda Rasulullah SAW.
“Wahai Rasulullah, saya lapar. Bisa engkau memberikan sesuatu untukku,” ujarnya. Rasulullah SAW kemudian berkata kepadanya: “Ada sehelai kain. Dan kain itu biasa kami pakai sebagiannya dan kami bentangkan sebagiannya untuk duduk dan lain sebagainya. Saya juga punya satu bejana untuk minum air,” jawab Rasulullah SAW.
Beliau kemudian menyuruh para sahabat yang hadir saat itu untuk membawakan kain dan bejana kepunyaan beliau. “Bawalah keduanya kepadaku!”
Baca Juga: Ayam Menikmati Permainan
Dengan bergegas, salah satu sahabat yang ada di majelis beranjak dari tempat duduknya dan segera mengambil barang-barang yang dimaksud. Lalu sahabat itu membawanya ke hadapan beliau. Rasulullah SAW lalu mengambil keduanya dengan kedua tangannya dan memperlihatkannnya di hadapan para sahabat, beliau kemudian bercerita; “Aku beli kain dan bejana ini satu dirham.”
Rasulullah SAW menawarkan barang-barang kepunyaan beliau kepada para sahabat, “Aku akan menjualnya. Adakah saudara-saudara akan membelinya? Adakah yang sanggup menambah satu dirham?”
Beliau berulang-ulang menawarkan kepada para sahabat. Akhirnya salah seorang sahabat mengambilnya. “Aku ambil dengan dua dirham, seperti tawaranmu, Ya Rasulullah,” jawab salah seorang sahabat yang hadir.
Rasulullah SAW kemudian memberikan kedua barang itu kepada salah seorang sahabat yang telah sepakat membeli kedua barang itu tadi sembari menerima uang dua dirham. Beliau kemudian mendekati sang pengemis dari kaum Anshar itu dan langsung beliau serahkan uang dua dirham itu seraya memberikan nasihat untuk sang pengemis.
“Belilah dengan satu dirham makanan dan serahkan kepada keluargamu. Dan belilah dengan satu dirham lagi sebuah kapak di pasar terdekat dan kemudian bawalah kapak yang kamu beli itu kepadaku!”
Setelah menerima uang dua dirham, sang pengemis itu kemudian pamit pulang. Ia lalu mampir ke pasar untuk melaksanakan apa yang sudah diperintahkan oleh Rasulullah SAW yakni membeli makanan dan sebuah kapak besi. Selepas mengantar makanan untuk keluarganya di rumah yang tengah kelaparan, ia kemudian membungkus kapak itu dengan sebuah kantong kulit dan ia kembali menuju kediaman Rasulullah.
Saat itu Rasulullah SAW masih dalam satu majelis dengan dikelilingi oleh para sahabat yang menyimak penjelasan tentang masalah agama. “Hai fulan, sudahkah engkau laksakan perintahku?” tanya Rasulullah SAW pada sang pengemis yang tampak malu-malu berdiri di depan pintu rumah.
“Sudah, wahai Rasulullah,” jawab sang pengemis itu. “Ke marilah! Bawa ke mari kapak yang telah engkau beli itu!” perintah beliau.
Lalu sang pengemis itu dengan berjalan perlahan mendekati Rasulullah SAW dan duduk di hadapan beliau. Pengemis itu kemudian mengeluarkan kapak itu dari kantong kulit dan diserahkan pada Rasululah SAW.
Baca Juga:
Berkah Maulid, Keluarga Yahudi Masuk Islam