Pengen Sehat? Yuk Amalkan Ajaran Islam yang Satu Ini
Pengen Sehat? Yuk Amalkan Ajaran Islam yang Satu Ini
Setiap manusia, adakalanya mengalami sakit. Baik sekadar sakit ringan maupun sakit yang berat hingga harus dirawat di rumah sakit. Jika sampai dirawat di rumah sakit, maka dapat dipastikan, akan banyak biaya yang harus dikeluarkan.
Bagi mereka yang mampu, biaya yang dikeluarkan untuk dirawat di rumah sakit, bukanlah masalah. Tetapi sebaliknya bagi mereka yang miskin dan kekurangan, jangankan mendengar harus dirawat, saat sakit di rumah saja, mereka sudah merasakan kegelisahan yang teramat sangat.
Syahruddin El-Fikri, ketua umum Yayasan Rumah Berkah Nusantara yang juga jurnalis Republika, dikenal sebagai salah satu penulis buku yang produktif dan aktif bergiat dalam dakwah, memberi tawaran yang bisa diamalkan bagi setiap muslim, untuk menjaga diri dari serangkaian serangan penyakit.
“Pada hakikatnya, kebanyakan penyakit disebabkan oleh keadaan tubuh seseorang. Jika fisiknya melemah, maka serangan penyakit akan mudah menghinggapinya,” ujarnya dalam satu kesempatan. Karena itu, dia menyarankan pentingnya menjaga tubuh tetap fit, bugar dan sehat selalu.
Syahruddin menyampaikan, salah satu faktor penting dalam menjaga tubuh tetap sehat adalah dengan berwudhu. Kenapa harus berwudhu? “Pada dasarnya, wudhu itu adalah membersihkan diri secara fisik. Setiap merasa lelah, maka berwudhulah. Saat kemarahan memuncak, emosi meningkat, berwudhulah,” ujarnya.
Bukankah wudhu hanya untuk shalat? “Tidak juga. Wudhu banyak manfaatnya. Salah satunya adalah untuk Kesehatan,” tegasnya.
Syahruddin mengungkapkan, dirinya dulu belasan tahun lalu, beberapa mengalami sakit yang tak terdeteksi secara medis. Ia bercerita, sejumlah rumah sakit di Jakarta telah didatanginya. Namun tak ada hasil yang signifikan untuk kesembuhannya. Singkat cerita, ia pun banyak memanfaatkan waktu-waktu saat mencari kesembuhan dengan membaca buku, di antaranya buku Sirah Nabawiyah, yang mengulas tentang sejarah hidup Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW).
“Sepanjang hidupnya, Rasulullah SAW senantiasa sehat dan itu dikarenakan pola hidup yang dijalani oleh beliau. Dan di antara sekian banyak peristiwa, saya mencoba menyoroti tentang anjuran berwudhu sebagaimana keterangan dalam Al-Quran,” ujarnya.
Dari sana, lanjut Syahruddin, ia kemudian mencoba mempraktikkan cara-cara dan metode wudhu. Dan dari proses itu, dirinya mulai merasakan perubahan pada sakit yang dialaminya. Misalnya, kaki yang membengkak sebelah, berangsur sembuh. Kepala yang sakit sebelah, berangsur membaik, dan puncaknya sembuh total.
“Saya percaya, di antara sekian banyak metode kesehatan, istiqomah berwudhu akan membantu memproses memperbaiki Kesehatan,” ujarnya.
Ia menerangkan, wudhu termasuk salah satu amalan ibadah keseharian umat Islam. Saat hendak shalat, membaca Al-Qur’an, seorang muslim harus menyucikan diri terlebih dahulu dengan cara berwudhu.
Bahkan, wudhu tak hanya dilakukan ketika hendak melaksanakan ibadah (seperti shalat dan membaca kitab suci Al-Qur’an) saja, melainkan dianjurkan (disunahkan) ketika kita sedang dalam kondisi marah. Lantas, apa kira-kira kaitan antara wudhu dan kemarahan seseorang?
Syahruddin El-Fikri menguraikan bahwa dalam kitab al-Jami’ ash-Shaghir, Athiyah al-Aufi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kemarahan itu berasal dari setan. Sesungguhnya setan itu berasal dari api. Dan, sesungguhnya api itu hanya padam dengan air. Oleh karena itu, apabila seorang dari kalian marah maka hendaklah dia berwudhu,” (HR Ahmad; hadis hasan).
Saat kita hendak berwudhu, hal yang penting dipahami ialah berusaha untuk tidak asal-asalan. Jangan sampai ada bagian atau anggota wudhu yang tidak dibasuh. Oleh karena itu, setiap muslim harus belajar tentang tata cara wudhu yang benar terlebih dahulu. Setiap muslim harus mengerti dan paham mana bagian anggota tubuh yang wajib dibasuh dan mana yang disunahkan.