Viral, Polisi Mengaji
Pria kelahiran 1987 itu berasal dari Desa Bumiroso, Kecamatan Watumalang. Desa yang terkenal dengan produksi tahu di Wonosobo. Masyarakat Desa Bumiroso juga dikenal religius. Di desa ini ada pesantren besar, dikenal sebagai pesantren anak-anak yang sudah cukup lama, yaitu Pesantren Siwatu. Ini juga pesantren tahfidz. Didirikan oleh al-maghfurlah KH. Ghozali Syihab. Sebagai penerus saat ini, salah satunya, putri beliau: Nyai Hj. Yulia Latifah.
Maka tak begitu heran sebenarnya jika mas Fendi begitu. Dia mungkin sekadar mengalihkan kebiasaan yang sudah dilakukan sejak remaja di kampungnya. Biasa ngaji, nderes al-Quran.
Namun ketika kebiasaan itu terbawa hingga kini, ketika sudah jadi polisi, dengan memanfaatkan waktu luang untuk mengaji, ini yang bagi saya menarik. Karena biasanya, waktu luang kita selama ini sekadar untuk main game, main catur dll, yang mungkin hanya kompensasi "membuang" waktu saja.
Polisi ngaji memang bukan bagian tupoksinya. Tugas polisi, kita tahu, menjaga keamanan, menegakkan hukum, juga mengayomi dan melindungi masyarakat. Justru, jika kegiatan mengaji itu sampai mengganggu tugasnya, ini sangat dilarang. Jelas berdosa.
Tapi saya lihat langsung, Mas Fendi segera menutup al-Quran yang tengah dibacanya itu saat ada warga yang datang minta dilayani. Pelayanan tetap dia utamakan. Setelah itu, dia lanjutkan ngaji lagi.
Berikut videonya: Viral Polisi Ngaji
Nah, itulah sepenggal kisah dari Mas Fendi, petugas polisi yang rajin membaca Al-Quran disela-sela tugasnya menjadi pelayan masyarakat. Ada istilah yang cukup menarik untuk disimak. LUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA ALQURAN, JANGAN MENUNGGU WAKTU LUANG BARU MAU MEMBACA ALQURAN.
Artinya, untuk membaca Al-Qur'an yang baik adalah dengan meluangkan waktu secara khusus. Bukan sebaliknya, menunggu waktu luang baru kemudian membaca Al-Qur'an. Dan inilah yang terjadi saat ini, banyak orang yang membaca Al-Qur'an karena baru ada waktu luang. Bukan meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an, misalnya setiap habis Maghrib dia akan selalu membaca Al-Qur'an, apapun kesibukan yang menyertai, dia tak peduli, karena dia ingin membaca Al-Qur'an.
Seperti Aipda Fendi di atas, mungkin dia meluangkan waktu khusus untuk membaca Al-Qur'an, bukan menunggu waktu luang tidak ada kesibukan baru membaca Al-Qur'an. Bagaimana dengan kita?
Semoga diberi kemudahan dalam membaca dan mempelajari Al-Quran. (sya/RB)