Keutamaan Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH
Al Hakim meriwayatkan hadits dari Zaid bin Al Arqam berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa membaca “Laa ilaaha illallaah” dengan ikhlas, maka dia masuk surga.” Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana cara ikhlasnya?” Beliau bersabda: “Hendaklah kamu menahan dari segala yang diharamkan.”
Rasulullah SAW bersabda:
من كان اوّل كلامه لا اله الّا الله, واخركلامه لا اله الّا الله, وعمل الف سيّئة ان غاش الف سنة لايساله الله عن ذنب واحد
“Siapa yang permulaan ucapannya “Laa ilaaha illallaah” dan pada akhir ucapannya “Laa ilaaha illallaah” dan ia melakukannya 1000 kejelekan, jika ia hidup 1000 tahun, maka Allah tidak akan menanyakan dosanya sama sekali. (Jadi, 1000 kejelekan dalam hadits tersebut maksudnya dosa-dosa kecil).
Dan diriwayatkan bahwasanya Nabi SAW bersabda kepada Zaid Al Anshari: “Jika kamu kesulitan sesuatu dari utusan dunia, maka perbanyaklah membaca: “LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR RASULULLAH, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM”.
Nabi SAW bersabda:
من قال لااله الّا الله من غير عجب, طاربهاطائر تحت العرش يسبّح مع المسبّحين الى يوم القيامة ويكتب له ثوابه
“Siapa mengucapkan “Laa ilaaha illallaah” tanpa ujub (mengagumi diri sendiri), maka ucapan itu menjadikan terbangnya burung di bawah arasy sambal bertasbih bersama orang-orang yang bertasbih sampai hari kiamat, dan pahala tasbih itu ditetapkan untuknya.”
Maksudnya ketika mengucapkan, pengucap terhindar dari ujub baik dari orang yang melihatnya maupun yang mendengarnya.