Inilah 10 Penyakit Lisan yang Bisa Mengantarkan ke Neraka
Pertama: PERKATAAN SYIRIK KEPADA ALLAH.
Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah engkau menjadikan si fulan sebagai sekutu bagi Allah) dalam ucapan-ucapan tersebut. Semua ucapan ini adalah perbuatan SYIRIK.” (HR. Ibnu Abi Hatim).
Al-Hafidz Ibnu Rajab mengatakan: “Sesungguhnya maksiatnya perkataan (lisan) termasuk di dalamnya adalah syirik.” Syirik itu merupakan dosa yang paling besar di sisi Allah ‘Azza Wajalla dan tidak akan diampuninya. Selain itu, yang bisa dikategorikan sebagai syirik itu adalah mengucapkan perkataan atas nama Allah tanpa dasar ilmu.
Kedua, mengucapkan perkataan terhadap Allah tanpa didasari oleh ilmu.
Menurut Ibnul Qayyim Rahimahullah, mengucapkan perkataan terhadap Allah tanpa dasar ilmu bisa menjadi sebab jatuhnya seseorang dalam kesyirikan.
Berikut ini beberapa perkara yang termasuk dalam perkataan terhadap Allah tanpa dasar ilmu, yaitu: (1) membantah nash-nash Al-Qur’an dan Hadits dengan rasio (akal), (2) tergesa-gesa membuat pernyataan tanpa dasar ilmu, (3) menyebutkan satu riwayat sebagai hadits Nabi tanpa mengetahui apakah derajat riwayat tersebut sahih atau dha’if, (4) menganggap salah pendapat imam-imam mujtahid (Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Ahmad bin Hanbal), (5) mengatakan sesuatu yang dinisbatkan pada agama Islam atas dasar hawa nafsu dan prasangka.
Ketiga, berdusta, yaitu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan realitas yang sebenarnya. Misalnya menganggap dirinya mengetahui sesuatu, padahal dirinya tidak mengerti sama sekali.
Penyakit keempat, berghibah, yaitu menceritakan suatu hal tentang seseorang yang ia tidak sukai kepada orang lain. Atau mengungkapkan aib seseorang kepada orang lain, sehingga hal itu berkembang menjadi lebih besar (viral), padahal hal itu tidak benar.
Adapun penyakit kelima adalah mengucapkan perkataan yang batil atau diam dari kebenaran. Misalnya, karena khawatir akan nasib dirinya sendiri atas suatu keburukan yang dapat menimpanya, makai ia berusaha untuk menutupi (tidak mengungkapkannya) kepada orang lain. Padahal, jika diungkapkan dengan yang sebenarnya, maka kemashalahatan yang lebih besar bisa didapatkan. Namun, karena ketakutan, dia menutupi kebenaran yang sebenarnya.
Baca Juga:
Mbah Hasyim Asy'ari Menegur Menantunya yang Pakar Ilmu Falak
Inikah Alasan Kenapa Allah Menamakan Dirinya dengan Allah?
Lanjut.....