Home > Hikmah

Digoda ‘Cewek Nakal’, Ulama Ini Wafat Seketika

Si Ulama sempat terpikat dengan wanita penghibur yang menjual dirinya.
(Ilustrasi)
(Ilustrasi)

Dihikayatkan, ada seorang perempuan yang bekerja sebagai perempuan tuna susila (PSK), keturunan Bani Israil. Ia sangat terkenal karena kecantikan dan parasnya yang elok. Karena itu, banyak laki-laki yang tergila-gila padanya.

Dan diantara mereka yang terpikat itu, terdapat seseorang yang sangat saleh dan ahli ibadah. Ia tergoda karena godaan setan yang selalu membujuknya. Akibatnya ia tak mampu menahan diri. Maka, ia pun berniat suatu hari nanti, untuk dapat meniduri si perempuan tersebut. Ia menjual harta bendanya, mengumpulkan uang untuk membayar perempuan itu, asal dia mau menemaninya dan melayani kebutuhannya.

Maka, suatu ketika, ia berjumpa dengan perempuan tersebut dan berbincang mengenai harganya, maka dibuatlah sebuah perjanjian untuk pertemuan keduanya. Dan ketika waktu yang ditentukan itu telah tiba, maka dengan semangat yang menggebu, ia pun mendatangi rumah si perempuan tersebut.

Tak disangka, si perempuan ini pun sudah menunggunya dengan pakaian yang seksi disertai dengan wangi-wangian yang mengundang syahwat. Maka, ketika sedang duduk di samping perempuan pujaan hati, dan sudah bersiap untuk menjalankan aksinya, tiba-tiba terbayanglah dosa besar yang akan diterimanya atas perbuatannya.

Ia pun menyadari kesalahan dan kekeliruannya. Ia tidak ingin ibadahnya selama bertahan-tahun, hilang sia-sia karena perbuatan maksiatnya akibat berzina dengan perempuan tersebut.

“Mengapa tuan gemetar. Apakah tuan sedang sakit,” tanya perempuan itu.

“Tidak,” jawabnya. “Saya takut.”

“Kenapa mesti takut. Bukankah tidak ada orang yang mengetahui perbuatan kita. Bahkan, banyak orang yang mendambakan ingin bersamaku disaat-saat seperti ini,” kata perempuan itu dengan rayuan mautnya.

Maka, tak tahan dengan berbagai godaan dan rayuan. Si laki-laki inipun segera pergi dan menyerahkan seluruh uang yang sudah disepakati sebelumnya kepada perempuan tersebut tanpa melakukan apapun.

Si perempuan ini pun kaget, sekaligus senang. Namun demikian, ia bingung karena si laki-laki itu tak jadi menyentuhnya. Sesuatu yang jarang dialaminya, apalagi ketika sudah berduaan.

“Jika laki-laki ini merasa ketakutan kepada Tuhannya atas perbuatan maksiat yang pertamakali dilakukannya, maka alangkah tidak patutnya jika aku meneruskan perbuatanku selama ini. Tuhannya dia adalah Tuhanku juga,” batinnya.

Maka, sejak saat itu, si perempuan ini pun menghentikan kegiatan melacurnya. Ia kemudian mencari tempat tinggal si laki-laki tersebut.

Sementara itu, si laki-laki ini, berusaha menyembunyikan diri dan tak ingin diketahui lagi. Ia hanya memfokuskan dirinya untuk beribadah kepada Allah dan memohon agar Allah mengampuninya. Karena tertarik dengan perilaku si laki-laki itu, si perempuan ini berniat untuk menikah dengannya.

Berhari-hari, berbulan-bulan, si perempuan ini mencari laki-laki pujaan hati itu. Ia menanyakan kepada setiap orang akan ciri-ciri laki-laki yang dimaksud dan mencari alamatnya.

× Image