Home > Agama

Mudir Ali Ajak Jamaah JATMAN Lakukan Himayah Daulah

Dalam pandangan ulama NU, dikenal tiga himayah yakni himayatul ummah (peran keumatan), himayatuddin (peran keagamaan), dan himayatud daulah (peran kebangsaan).

Mudir Ali Ajak Jamaah JATMAN Lakukan Himayah Daulah


SAJADA.ID, BLITAR-Mudir Ali Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum mengajak para Jamaah JATMAN khususnya dan para pengamal tarekat di Indonesia untuk melakukan Himayatul Daulah atau melaksanakan tanggungjawab (peran) kebangsaan dan kenegaraan.

“Himayatul Daulah, artinya kita melaksanakan tugas dan tanggungjwab kita sebagai warga negara dengan cara menjaga ketrentraman masyarakat dan melindungi negara serta pemerintahan dari berbagai ancaman eksternal maupun internal untuk memperkokoh keutuhan Bangsa Indonesia” jelasnya disela-sela kegiatan Pelantikan Idarah Syu'biyah JATMAN Kota Blitar di Pesantren Al-Muhsin dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Bahauddin Naqshabandi di Pendopo Pemerintah Kabupaten Blitar, Ahad 21 September 2025.

Menurutnya, kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini sangat dinamis dan dihadapkan pada berbagai persoalan yang kompleks. Sehingga peran serta dan tanggungjawab seluruh elemen bangsa, khususnya para pengamal tarekat sangat dibutuhkan. Sehingga dalam menghadapi ancaman dan tantangan, saat ini tidak lagi hanya menjadi tugas dan tanggung jawab negara semata.

Ancaman dan tantangan tersebut, menurut Prof Ali, juga sangat dipengaruhi oleh konstalasi politik global saat ini yang terus bergerak dinamis dimana lanskap geo politik global saat ini tidak lagi unipolar atau kekuatan perpusat pada satu negara yang mendominasi, akan tetapi sekarang ini adalah era multipolar.

Dimana tidak hanya negara Amerika Serikat dan sekutunya (Eropa Barat) yang menjadi aktor utama dalam mempengaruhi sistem politik internasioanl. Tetapi, juga muncul negara-negara lain yang berpengaruh dalam panggung politik internasional, seperti China, Rusia, India, Iran, Turki, Pakistan dan juga Indonesia.

Masalah perang dagang atau trade war yang dikumandangkan oleh negara Amerika Serikat sebagai contohnya. Kebijakan AS tersebut, tentu berdampak langsung kepada Indonesia dan juga negara lainnya. Implikasinya tentu tidak hanya pada aspek ekonomi, namun juga menimbulkan gejolak sosial akibat dari dampak ekonomi yang tidak baik-baik saja karena perang tarif.

“Kita harus membantu pemerintah atau negara dalam menciptakan situasi masyarakat yang aman, damai, dan kondusif. Sehingga dengan demikian, program-program pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan aspirasi masyarakat dapat diwujudkan, khususnya, mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara” ungkap Ketum JATMAN yang biasa dipanggil Kiai Ali.

Tujuan berbangsa dan bernegara yang dimaksud, sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945, meliputi melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

× Image