Home > Pustaka

Indonesia Perlu Kembangkan Sifat Ketawadhuan

Tawadhu adalah sikap rendah hati yang tercermin dalam perilaku dan tindakan sehari-hari, tidak sombong, serta tidak merasa lebih baik dari orang lain, baik dalam hubungan dengan sesama manusia maupun di hadapan Allah SWT.

Indonesia Perlu Kembangkan Sifat Ketawadhuan


SAJADA.ID, JOMBANG-Bangsa Indonesia perlu lebih mendalami, menghayati dan menerapkan sifat tawadhu secara kolektif dan luas kepada seluruh lapisan masyarakat, khususunya kepada para pemimpinya yang sedang diberi amanah menjabat di lingkungan pemerintahan negara, baik di eksekutif, legislatif maupun di jajaran yudikatif.

Demikian penekanan yang disampaikan oleh Mudir ‘Ali Idarah ‘Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (Pengurus JATMAN Pusat) Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa, SH., M.Si., M.Hum saat memberikan Mauidhah Hasanah di Masjid Jami’ Raudlatul Arifin Cukir Diwek Jombang Jawa Timur, Selasa, 9 September 2025 malam kemarin.

Terutama belakangan ini, lanjutnya, dimana kepercayaan publik atau masyarakat kepada para pejabatnya, terutama di legislatif dan eksekutif mulai tergerus oleh sebagaian tindakan mereka sendiri yang kurang tawadhu’.

Tawadhu adalah sikap rendah hati yang tercermin dalam perilaku dan tindakan sehari-hari, tidak sombong, serta tidak merasa lebih baik dari orang lain, baik dalam hubungan dengan sesama manusia maupun di hadapan Allah SWT.

Sikap ini merupakan salah satu akhlak terpuji dalam Islam yang menunjukkan penghargaan terhadap orang lain dan keterbukaan untuk menerima kebenaran tanpa memandang siapa yang menyampaikannya.

Dalam pandangan Kiai Ali, begitu Mudir ‘Ali JATMAN ini biasa dipanggil, sosok KH. Adlan Aly Pendiri Ponpes Putri Walisongo dan Mualimmat Cukir Diwek Jombang ini merupakan sosok yang tawadhu’ dan patut kita semua teladani dan bahkan bangsa ini perlu meneladaninya.

“Beliau ini (Kiai Adnan Aly, red), merupakan sosok teladan bagi kita semua dan kita harus meneladaninya. Beliau ini sangat ‘alim dan juga khafidz, karena beliau ini murid langsung Hadratul Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, namu beliau selalu merunduk saking tawadhu’nya” ujarnya.

Sehingga menurut Kiai Ali, sekarang ini saat yang tepat bagi para pemimpin dan semua pejabat agar tidak hanya sekedar memperbaiki kebijakannya sebagai wujud komitmen untuk mensejahterakan masyarakat luas, tetapi juga mengubah perilakunya dan keluarganya agar lebih tawadhu’ dan tulus berempati kepada masyarakat atau rakyat.

× Image