Home > Humor

Abu Nawas "Menipu Tuhan" dan Sejarah Syair I'tiraf

Syair Al I'tiraf ini merupakan cara Abu Nawas memohon ampunan Allah SWT.

Abu Nawas "Menipu Tuhan" dan Sejarah Syair I'tiraf


SAJADA.ID--Abu Nawas dikenal sebagai tokoh humoris. Ia sangat lucu, dan kadang menggemaskan. Tak ada dia, suasana tak akan ceria.

Namun demikian, ia juga dikenal sebagai tokoh sufi yang luar biasa. Sikapnya yang agak 'konyol' terkadang berlawanan dengan kepintarannya dalam menghamba kepada Allah.

Abu Nawas bernama asli Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami. Ia lahir pada 145 H (747 M) di kota Ahvaz di negeri Persia (Iran).

Ayah Abu Nawas adalah orang asli keturunan Arab, sedangkan ibunya adalah orang Persia. Ayahnya, Hani Al-Hakam, merupakan anggota legiun militer Marwan II. Sementara ibunya bernama Jalban, wanita Persia yang bekerja sebagai pencuci kain wol.

Diketahui, sejak kecil Abu Nawas telah menjadi yatim. Sang ibu kemudian membawanya ke Bashrah, Irak. Di kota inilah Abu Nawas belajar berbagai ilmu pengetahuan.

Masa mudanya penuh yang kontroversi yang membuat Abu Nawas tampil sebagai tokoh yang unik dalam khazanah sastra Arab Islam. Meski begitu, sajak-sajaknya juga sarat dengan nilai spiritual, disamping cita rasa kemanusiaan dan keadilan.

Salah satu karya Abu Nawas yang terkenal adalah Ilahilastulil Firdaus atau yang dikenal dengan Al I'tiraf, yang artinya pengakuan.

Ia punya sejumlah murid yang biasa menemaninya dalam berdakwah. Dengan gaya khasnya, materi dakwah yang berat menjadi ringan dan mudah dicerna.

Suatu ketika, seorang muridnya bertanya pada Abu Nawas. Pertanyaan yang agak berat dan nyeleneh, justru dijawabnya dengan santai.

"Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?"

"Mungkin," jawab Abu Nawas.

"Bagaimana caranya?" tanya murid Abu Nawas ingin tahu.

"Dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa," kata Abu Nawas

"Ajarkanlah doa itu padaku wahai guru." pinta mu rid Abu Nawas

"Doa itu adalah: llahi lastu lil firdausi ahla, wala aqwa'alan naril jahiimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzanbil 'azhimi.

Arti doa itu adalah: Wahai Tuhanku, aku ini tidak pantas menjadi penghuni surga, tetapi aku tidak akan kuat terhadap panasnya api neraka. Oleh sebab itu terimalah tobatku serta ampunilah dosa-dosaku. Karena sesungguhnya Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar.

× Image