Home > News

Masa Depan NU dan Indonesia Ada di IPNU IPPNU

Kader IPNU dan IPPNU punya kemampuan menjadi pemimpin masa depan NU dan Indonesia.

Masa Depan NU dan Indonesia Ada di IPNU IPPNU


SAJADA.ID, JAKARTA--Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PP IPPNU) menggelar Konferensi Besar (Konbes) pada 25-27 Oktober 2024 di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Menurut Ketua Umum IPPNU, Whasfi Velasufah, Konbes kali ini merupakan ajang silaturahmi dengan senior dan rekanita dari seluruh Indonesia. Konbes merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Kongres. Konbes menjadi forum untuk merumuskan dan menetapkan Peraturan Organisasi, Administrasi, dan Kaderisasi (PPOAK). Konbes menjadi forum untuk meneguhkan kembali posisi, citra diri, dan strategi IPPNU dalam mengembangkan visi misi organisasi.

Konbes merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah Kongres. Konbes kali ini mengusung tema IPPNU in Action Towards Golden Indonesia 2045: Kolaborasi Santri untuk Indonesia Inklusi. Konbes IPPNU kali ini membahas langkah strategis IPPNU dalam agenda besar peremajaan usia sebagaimana yang dimandatkan oleh Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf.

Kader NU, Ida Fauziyah mengatakan, bonus demografi yang ada di depan mata bisa menjadi peluang dan tantangan tergantung bagaimana suatu negara mengelolanya. Indonesia diproyeksikan akan mengalami bonus demografi dari tahun 2012 hingga 2035. Periode puncak bonus demografi diperkirakan terjadi antara tahun 2020-2035. Bonus demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia.

Jumlah penduduk usia produktif yang besar dapat menjadi sumber tenaga kerja, pelaku usaha, dan konsumen potensial. Jepang dan Korea Selatan adalah contoh negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan saat ini telah menjadi negara maju. Akan tetapi, banyak juga negara yang gagal memanfaatkan bonus demografi dan tidak merasakan manfaatnya, sebut saja Thailand dan Afrika Selatan.

"Indonesia diberi bonus demografi dengan penduduk usia produktif mendominasi komposisi penduduk sampai tahun 2035. Artinya Indonesia benar-benar dijembatani Allah untuk menjemput takdir menjadi dunia maju,” tutur Ida Fauziyah, anggota DPR RI Fraksi PKB.

“IPPNU harus menjadi lokomotif bagi kemajuan Indonesia. Indonesia tidak bisa mengandalkan negara lain dalam hal apa pun. Indonesia harus maju dan berdiri berdaulat dengan kakinya sendiri. Dengan jangkauan yang sangat luas dan sampai ke akar rumput di tingkat desa, IPPNU punya tanggung jawab yang besar, utamanya dalam masalah kaderisasi pelajar putri. IPPNU bekerja bukan hanya untuk internal NU, tapi juga untuk umat secara umum," ujar Ida Fauziyah.

(Syahruddin/sajada.id)

× Image