Malaikat Berebut Mencatat Amal Orang yang Membaca Doa Ini
Setiap umat Islam pasti berharap mendapatkan pahala yang berlipat ganda dalam setiap ibadahnya. Baik saat mendirikan shalat, berpuasa, mengeluarkan sedekah, berinfak, atau melaksanakan ibadah lainnya.
Ada satu amalan yang bisa dijadikan pegangan untuk menambah lipatan pahala. Salah satunya ketika I’tidal, yakni saat bangkit dari rukuk. Saat I’tidal, disunnahkan untuk membaca kalimat berikut: ‘Sami Allahu Liman Hamidah’ dan dilanjutkan dengan ‘Rabbanaa Laka Hamdu’.
Saat-saat inilah, seorang Muslim dianjurkan membaca doa yang akan menjadi rebutan malaikat, yakni:
حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى
Hamdan Katsīran Thayyiban Mubārakan Fīhi (Mubārakan ‘alaihi Kamā Yuhibbu Rabbunā wa Yardhā
Keterangan kalimat tersebut di atas, berdasarkan hadis shahih Bukhari berikut ini:
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيِّ قَالَ كُنَّا يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ. (رواه البخاري باب فضل ربنا ولك الحمد)
Diriwayatkan dari Rifa’ah bin Ra’ah bin Rafi; Az-Zuraqi berkata: “Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi SAW. Ketika mengangkat kepalanya dari ruku beliau mengucapkan: Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya).”
“Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca; Rabbana wa laka al-hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah).”
“Setelah selesai shalat, beliau bertanya: ‘Siapa orang yang membaca kalimat tadi?’ Orang itu menjawab, ‘Saya.’ Beliau bersabda: Aku melihat lebih dari 30 Malaikat, berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk mencatat (kebaikan dari) kalimat tersebut.” (HR. Bukhari)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Rifā’ah bin Rāfi’ dan dan dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan-nya, Kitab as-Shalāh, ada tambahan pada bagian akhir, kalimat berikut ini :
مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى
Mubārakan ‘alaihi Kamā Yuhibbu Rabbunā wa Yardhā.
Artinya : penuh berkah, seperti yang di cintai dan di ridlai oleh Rabb kami.