Home > Agama

Pasangan Supian-Chandra Janjikan Insentif untuk Guru Ngaji Al-Quran tanpa Dikotomi

Guru ngaji merupakan pilar penting pendidikan agama ditingkat bawah yang harus diperhatikan kesejahteraannya dan jaminan sosial.

Pasangan Supian-Chandra Janjikan Insentif untuk Guru Ngaji Al-Quran tanpa Dikotomi

Guru ngaji merupakan pilar penting pendidikan agama ditingkat bawah yang harus diperhatikan kesejahteraannya.

SAJADA.ID, DEPOK--Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah menjanjikan akan memberikan dan meningkatkan insentif bagi guru-guru madrasah, atau guru-guru ngaji dan majekis taklim serta jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Jika rakyat dan masyarakat Kota Depok memberikan amanah kepada kami pasangan Supian-Chandra memimpin Kota Depok, kami akan berusaha memberikan dan meningkatkan insentif serta jaminan sosial bagi guru-guru ngaji," kata Chandra Rahmansyah kepada sajada.id, di Depok, Senin (30/9).

Chandra mengatakan, guru-guru mengaji, baik yang ada di taman pendidikan Al-Qur'an (TPA/TPQ) serta guru-guru ngaji di rumah-rumah atau majelis taklim merupakan pilar penting dalam mendidik masyarakat untuk mengenal dan memahami Al-Quran.

"Mereka selama ini yang menjadi tulang punggung dalam mendidik dan mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak sejak usia dini, juga para orang tua yang belum bisa mengaji, harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, khususnya Pemkot Depok," ujar mantan Staf Ahli Wantimpres ini.

Ia menjelaskan, dirinya pernah mendengar bahwa sebelumnya ada insentif tersebut, hanya saja masih dipilah-pilah untuk kelompok tertentu. "Guru mengaji semuanya sama, punya kiprah yang sama, jadi tidak boleh dibeda-bedakan seolah ada dikotomi untuk guru mengaji secara umum dengan kelompoknya," kata dia.

Chandra tidak menyebutkan kelompok yang disebut, hanya saja informasi yang timnya dapatkan selama ini bahwa dikotomi kelompok tertentu itu nyata adanya. Karena itu, ia akan berjuang untuk memberikan insentif untuk semua kelompok tanpa membedakan dari golongan manapun.

Guru ngaji akan mendapatkan insentif dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta kesehatan.
Guru ngaji akan mendapatkan insentif dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta kesehatan.

Guru-guru mengaji, sebagaimana diketahui, ada guru ngaji di TPQ/TPA, ada guru ngaji di mushola/masjid, juga ada guru ngaji di majelis taklim atau guru-guru lekar (mengaji Al-Quran dengan menggunakan meja kecil). "Semua guru ngaji itu akan kita berikan insentif sesuai dengan kemampuan dari Pemkot Depok," ujarnya.

Bukan hanya insentif untuk guru ngaji atau guru majelis taklim, pasangan Supian-Chandra juga akan memberikan jaminan sosial bagi guru mengaji itu. "Jaminan sosial itu berupa BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan," ungkap Chandra yang juga pengusaha muda Kota Depok ini.

Dengan jaminan sosial ini, lanjut Chandra, mereka berharap guru-guru ngaji yang merupakan pilar utama pendidikan agama di rumah tangga dan lingkungan terkecil, mendapatkan perhatian serius dari Pemkot.

"Jangan sampai ada guru ngaji tidak bisa makan, tidak bisa berobat dikarenakan kekurangan biaya, padahal mereka punya kontribusi besar untuk mengajarkan Al-Quran bagi anak-anak dan juga para orang tua yang belum bisa mengaji Al-Quran," pungkasnya.

(Syahruddin/sajada.id)

× Image