Home > Agama

Tragis, Kota Depok Hanya Punya Satu MTs Negeri

MTs Negeri itu lahannya merupakan wakaf dari almarhum Ayah Supian Suri.
Chandra Rahmansyah, calon wakil wali kota Depok, menyampaikan pandangannya saat Debat Terbuka dengan anggota dan Pengurus PWI Depok, Jumat (27/9).
Chandra Rahmansyah, calon wakil wali kota Depok, menyampaikan pandangannya saat Debat Terbuka dengan anggota dan Pengurus PWI Depok, Jumat (27/9).

Tragis, Kota Depok Hanya Punya Satu MTs Negeri

MTs Negeri itu lahannya merupakan wakaf dari almarhum Ayah Supian Suri.

SAJADA.ID, DEPOK--Sungguh tragis dan memprihatinkan. Betapa tidak, Kota Depok yang sering digaungkan dengan slogan kota religius, nyatanya Madrasah Tsanawiyah yang tercatat milik pemerintah hanya satu. Parahnya lagi, lahan untuk pembangunan Mts Negeri itu merupakan wakaf dari masyarakat, dalam hal ini almarhum ayah dari Supian Suri, calon Wali Kota Depok.

Hal itu terungkap saat dialog antara anggota dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok dengan pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah dalam diskusi atau debat di kantor PWI Kota Depok, Jumat (27/9).

"Ya, bukan untuk pamer, tetapi ini semata-mata tahadduts bin ni'mah, tanah untuk pembangunan MTs Negeri di Kota Depok itu dulunya adakah tanah wakaf dari almarhum ayah kami," ujar Supian Suri.

Sebagaimana diketahui, merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok yang bersumber dari Kementerian Agama, EMIS, data semester ganjil laporan sampai dengan 31 Desember 2023, dari 77 MTs yang ada di Depok, hanya satu MTs Negeri yang berada di Kecamatan Cilodong. Kemudian untuk Madrasah ibtidaiyah (MI), pendidikan setingkat SD di Kota Depok berjumlah 144 unit, dan tak ada satu pun yang negeri.

Bagaimana dengan Madrasah Aliyah Negeri? Sesuai data dari BPS Kota Depok per 31 Desember 2023, jumlah Madrasah Aliyah (MA) swasta berjumlah 32 unit. Dan dari data tersebut, tak ada satu pun madrasah Aliyah negeri di kota yang berslogan kota religius ini.

Kondisi ini bertolak belakang dengan sekolah negeri seperti SD, SMP, SMA atau SMK yang ada di Kota Depok.

"Harusnya tidak ada dikotomi lagi, bahwa ini (pendidikan agama setingkat Aliyah) tanggung jawab pemerintah provinsi atau bahkan pemerintah pusat. Sebab, anak yang mau sekolah itu adalah warga Depok. Karenanya, apakah itu kewenangan Kemenag atau Kemendikbud, mestinya bisa duduk sama-sama menyelesaikan masalah ini," ujar Supian.

Karena itu, pasangan Supian-Chandra berjanji, jika keduanya diberi amanah oleh masyarakat untuk memimpin Kota Depok, pihaknya akan berupaya maksimal mewujudkan penambahan sekolah keagamaan negeri di Kota Belimbing ini.

Supian Suri menambahkan, pihaknya nanti akan melakukan kajian kemungkinan-kemungkinan penambahan itu. "Kira-kira dimana nanti lokasi fasos-fasum yang tepat untuk hal ini (pembangunan madrasah negeri, baik MIN, MTsN, atau MAN, red)," ujarnya.

Pasangan Supian Suri, yakni Chandra Rahmansyah juga menyayangkan hal itu. Diakuinya, slogan yang digemborkan kurang sejalan dengan realitasnya. Karena itu, bila nantinya mereka dipercaya memimpin Kota Depok, pihaknya akan berupaya mewujudkan pembangunan madrasah negeri itu. "Insya Allah, akan direalisasikan," singkatnya.

(Syahruddin/sajada.id)

× Image