Home > News

Semua Anak di Depok Harus Bisa Sekolah

Supian Suri dan Chandra Rahmansyah punya langkah dan solusi dalam menyelesaikan persoalan PPDB Kota Depok.
Calon Wali Kota Depok Supian Suri (tengah) didampingi Calon Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah (kanan) menyampaikan paparannya saat diskusi tentang persoalan Kota Depok bersama anggota dan pengurus PWI Depok, Jumat (27/9) di Depok.
Calon Wali Kota Depok Supian Suri (tengah) didampingi Calon Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah (kanan) menyampaikan paparannya saat diskusi tentang persoalan Kota Depok bersama anggota dan pengurus PWI Depok, Jumat (27/9) di Depok.

Semua Anak di Depok Harus Bisa Sekolah

DEPOK--Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Nomor urut 2, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah menjanjikan seluruh anak di Kota Depok bisa sekolah. Baik anak orang kaya maupun orang miskin, harus bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan.

Hal itu disampaikan pasangan Supian-Chandra saat berdiskusi dengan anggota dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, Jumat (27/9) di Sekretariat PWI Depok.

Chandra Rahmansyah menjelaskan bahwa setiap orang punya hak yang sama untuk bersekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. "Kita ingin semuanya mendapatkan hak yang sama tanpa memandang harta atau jabatan. Semuanya sama. Kita kita keadilan merata bagi seluruh masyarakat Depok," ujarnya.

Ke depan, dia mengatakan, bila rakyat memberikan amanah kepada mereka berdua untuk memimpin Kota Depok, maka dirinya tak ingin lagi mendengar kisruh soal penerimaan peserta didik baru (PPDB). "Apalagi sampai harus mengeluarkan biaya puluhan juta rupiah hanya untuk masuk sekolah negeri. Jika diberi amanah, kami pastikan akan memberantas ini semua (praktik korupsi) ini," tegasnya.

Ditegaskannya, jika nanti terpilih, kemudian praktik itu terjadi, maka dia siap mundur dari jabatannya. "Apakah mereka yang akan masuk penjara, atau saya yang akan mundur," ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan Calon Wali Kota Depok Supian Suri. Menurutnya, karut marutnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Depok disebabkan karena tidak meratanya kualitas di lembaga pendidikan yang ada di Depok.

"Semua orang tua menginginkan anaknya masuk ke sekolah negeri, tetapi jumlahnya terbatas maka akan sulit untuk masuk," ujarnya.

Ketua PWI Kota Depok (kedua kiri) memberikan buku karyanya kepada Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Supian Suri (ketiga kiri) dan pasangannya Chandra Rahmansyah, didampingi Juru Bicara Pradi Supriatna (kedua kanan).
Ketua PWI Kota Depok (kedua kiri) memberikan buku karyanya kepada Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Supian Suri (ketiga kiri) dan pasangannya Chandra Rahmansyah, didampingi Juru Bicara Pradi Supriatna (kedua kanan).

Oleh karena itu, kata dia, tempat dan tata letak sekolah-sekolah negeri dengan sistem zonasi akan ditinjau lagi. "Latar belakang dulu kita mendirikan sekolah negeri kita lebih kepada fasos fasum dimana ada, di situlah dibangun sekolah negeri. Sehingga tidak merata di seluruh kelurahan di Kota Depok. Nah, itulah yang menjadi karut marut (PPDB) ini terjadi," ungkap mantan Sekda Kota Depok ini.

Yang kedua, lanjut Supian, hal yang muncul kepermukaan juga bahwa hadirnya sekolah negeri menjadi boleh dibilang demand terhadap sekolah negeri sangat tinggi di mata masyarakat, akhirnya ada situasi juga yang kita tahu banyak sekolah swasta yang enggak kebagian murid. Itu yang menjadi permasalahan tersendiri.

"Jadi, kalau ditanya solusinya apa? Yang pertama kita harus memperdayakan sekolah-sekolah swasta untuk bisa sejajar dengan sekolah negeri dengan cara pemerintah hadir di sana, menyiapkan infrastrukturnya, mensupport subsidi sehingga tidak ada lagi kesenjangan biaya yang terlalu tinggi antara sekolah swasta dan sekolah negeri," jelasnya.

× Image