Home > Hikmah

Mukmin Sejati Laksana Lebah. Seperti Apa?

Manusia mukmin adalah laksana lebah madu. Jika dia makan, hanya memakan makanan yang baik, jika mengeluarkan sesuatu adalah sesuatu yang baik pula dan bila hinggap diatas ranting pohon tidak mematahkannya dan merusaknya.
Lebah hanya makan dari putik atau saripati bunga terbaik. Sumber: Republika
Lebah hanya makan dari putik atau saripati bunga terbaik. Sumber: Republika

Ciri Mukmin Sejati Seperti Apa?

Oleh Syahruddin El-Fikri

SAJADA.ID—Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Setiap mukmin berkewajiban berperilaku dan berakhlak mulia. Sebab, dengan akhlak baik tersebut, niscaya hidupnya akan tenang dan bermanfaat bagi orang orang lain di sekitarnya.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Khairunnas, anfa’uhum lin-nas. “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Manusia mukmin selalu berusaha mendatangkan kebaikan dan menegakkan kalimat thayyibah di tengah-tengah masyarakat. Sifat mukmin yang seperti ini dilukiskan oleh Allah dalam al-Qur’an, sebagai pohon yang rindang, akarnya menghujam ke pitala bumi dan cabang-cabangnya menjulang ke langit serta mendatangkan buah yang bermanfaat pada setiap musim.

أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا كَلِمَةٗ طَيِّبَةٗ كَشَجَرَةٖ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٞ وَفَرۡعُهَا فِي ٱلسَّمَآءِ تُؤۡتِيٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينِۢ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim [15]: 24-25).

Baca juga: Mau Berkurban? Pahami Syarat dan Ketentuan Hewan Kurban

Dalam salah satu hadits Nabi, diumpamakan bahwa kehidupan seorang mukmin itu bagaikan lebah madu. Bila ia makan, selalu mencari makanan yang baik dan bersih, berupa sari madu dari berbagai macam bunga. Lebah itu bila mengeluarkan sesuatu juga bermanfaat bagi makhluk lain, berupa madu yang sangat manis dan mengandung obat. Bila ia hinggap di atas ranting pohon, tidak merusak ranting itu, meskipun ranting itu sudah rapuh.

إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد (رواه أحمد والحاكم والبيهقي)

“Manusia mukmin adalah laksana lebah madu. Jika dia makan, hanya memakan makanan yang baik, jika mengeluarkan sesuatu adalah sesuatu yang baik pula dan bila hinggap diatas ranting pohon tidak mematahkannya dan merusaknya.” (HR. Ahmad, No: 18121, Hakim, No: 8566, Baihaqi, No: 5765).

Dari penjelasan hadits di atas, seorang mukmin yang laksana lebah madu mempunya empat sifat. Pertama, makanan lebah madu adalah makanan yang baik. Ia hanya makan putik atau saripati bunga. Artinya makanannya sangat istimewa.

Seorang muslim, dia hanya akan makan yang halal. Dia tidak akan mau makan makanan yang diharamkan oleh Allah. Dia hanya makan yang diperolehnya secara halal, berasal dari sumber yang halal, dan dibuat dengan cara yang halal. Artinya, mukmin sejati itu tidak akan gampang makan makanan yang tidak jelas halal dan haramnya.

× Image