Wartawan Itu Adalah Juru Dakwah
Allah SWT dalam Al-Quran memerintahkan umat manusia untuk selalu jujur (tidak bohong). Pun demikian disampaikan Rasulullah SAW dalam berbagai hadits, bahwa kebohongan (fitnah) yang disampaikan akan membuat bencana.
Dalam Al-Quran dikatakan, "fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan." Ini menunjukkan betapa bahayanya bila kebohongan dikedepankan. Bukan hanya wartawan, seluruh umat manusia diajarkan untuk tidak berbohong. Karena kebohongan akan merugikan banyak pihak.
Bahkan Rasulullah SAW menyampaikan: "Siapa yang berbohong atas namaku, maka bersiaplah menempati tempatnya di neraka."
Sangat jelas disampaikan, mereka yang suka berdusta, berbohong, termasuk juga para pejabat dan pemimpin, diancam oleh Allah dan Rasulullah dengan ancaman neraka.
Demikian pula dengan amanah. Seorang wartawan punya tanggung jawab menjalankan tugas jurnalistiknya dengan penuh keseriusan. Bila mereka tidak amanah, maka rusaklah informasi yang disampaikan. Para pemimpin dan bahkan calon pemimpin harusnya menunjukkan dirinya sebagai orang yang amanah dan menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya. Karena mereka yang menyalahgunakan amanah, jauh lebih berbahaya dari fitnah yang timbul. Sebab seorang pemimpin menjadi rujukan dan teladan masyarakat. Bila pemimpin tak bisa menjadi teladan, maka rusaklah yang dipimpinnya.
Semoga tugas mulia ini bisa dijalankan dengan baik oleh seluruh jurnalis di Indonesia dan dunia, untuk mencerdaskan masyarakat.
Selamat Hari Pers Nasional. (sajada.id