Home > Agama

Wartawan Itu Adalah Juru Dakwah

Dakwah wartawan adalah dengan tulisannya (kitabah).
Wartawan juga seorang juru dakwah dengan tulisannya (dakwah bil kitabah).
Wartawan juga seorang juru dakwah dengan tulisannya (dakwah bil kitabah).

Wartawan Itu Adalah Juru Dakwah

Oleh Syahruddin El Fikri

SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT.

Menjadi seorang wartawan atau jurnalis (journalist) adalah salah satu pekerjaan mulia dan istimewa. Karena mereka menyampaikan informasi yang berpegang pada sumber data dan fakta. Mereka yang berjalan pada rel ini dinamakan sebagai dai atau juru dakwah.

Juru dakwah bukan hanya di mimbar atau panggung (dakwah bil lisan), juru dakwah berlaku di seluruh sendi kehidupan (dakwah bil hal), dakwah juga bisa dengan tulisan (dakwah bil kitabah).

Islam mengajarkan, "Ud'uu ilaa sabiili rabbika bil hikmah, wal mau'izhatil hasanah, wa jaadilhum billatii hiyaa ahsan." Serulah (manusia) itu ke jalan tuhanmu dengan cara hikmah (bijaksana), dan berilah mereka nasihat yang baik, serta bantahlah (debatlah) mereka dengan cara yang baik pula." (QS. An Nahl ayat 125).

Seperti tugas para rasul yang memiliki empat sifat utama, yakni Shiddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah, jujur, bertanggung jawab melaksanakan tugas, menyampaikan informasi secara benar dan cerdas memilih informasi yang diperlukan masyarakat. Maka seorang wartawan atau jurnalis juga punya prinsip demikian.

Dalam kode etik wartawan Indonesia (KEWI) dan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, seorang wartawan di antaranya bertugas dan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan mematuhi kode etik yang jujur, amanah, bertanggung jawab, dan menjaga kerahasiaan yang disampaikan narasumber termasuk menjaga hak-hak narasumber.

Maka tugas wartawan atau jurnalis adalah pekerjaan yang mulia. Kebenaran yang disampaikan, maka mereka mendapatkan pahala dari Allah, dan kesalahan informasi yang disampaikan menjadi tanggung jawabnya pribadi yang akan dipertanggungjawabkan ke hadirat Allah, kelak.

× Image