Kejeniusan Said Nursi, Sang Ksatria Terakhir Turki Utsmani
حسنا...إن ذكاءك خارق ولكن دعنا نرى قوة حفظك ! فهل تستطيع أن تحفظ بضعة أسطر من كتاب مقامات الحريري بعد قراءتها مرتين ?
"Baiklah...Sesungguhnya engkau sangat cerdas. Tetapi, biarlah kami melihat kekuatan hapalanmu! Apakah engkau mampu untuk menghapalkan beberapa halaman dari Kitab Maqamat al-Hariri [kitab tentang prosa ilmiah dan ilmu retorika] setelah membacanya dua kali?"
Lalu al-Mula Sa'id al-Nursi meraih kitab tersebut, setiap halaman ia baca hanya sekali baca dan itu sudah cukup untuk menghapalnya, tidak butuh dua kali baca. Ia membacakan hapalannya di hadapan gurunya itu. Sang ustadz tidak sanggup menyembunyikan kekagumannya yang luar biasa.
إن اجتماع الذكاء الخارق مع القابلية الخارقة للحفظ في شخص واحد من أندرالأمور
"Sesungguhnya, tergabungnya kecerdasan luar biasa disertai kecepatan luar biasa untuk menghapal pada diri seseorang termasuk perkara yang amat langka."
Al-Syaikh Sa'id al-Nursi hapal Kitab Jam' al-Jawami' fi Ushul al-Fiqh di luar kepala hanya karena ia telah membacanya secara rutin selama satu atau dua jam dalam tempo seminggu saja. Oleh sebab itu, gurunya, yakni al-Mula Fathullah menuliskan ungkapan di sampul kitabnya untuk memuji muridnya itu,
قد جمع في حفظه جمع الجوامع جميعه في جمعة
"Sungguh ia telah menghapalkan kitab Jam' al-Jawami'--seluruhnya--hanya dalam seminggu."
Kejeniusan al-Syaikh Badi' al-Zaman Sa'id al-Nursi dan kekuatan memori otaknya itu sungguh luar biasa. Saya pernah membaca dalam sebuah Kitab berjudul "al-Ulama al-Uzzab" karya al-Syaikh Abu Ghuddah dijelaskan, jika tidak keliru, bahwa al-Nursi hapal 68 kitab di luar kepala.
Demikianlah, hendaknya seorang santri atau penuntut ilmu harus memiliki niat yang kuat untuk menguasai ilmu, rajin dan perbanyak membaca, jika dipandang perlu menghapalkannya di luar kepala, dan lebih penting lagi juga mampu memahaminya. Menghapal itu mudah, namun menjaga hapalan agar langgeng di benak kita bukanlah perkara yang mudah.