Bacaan Istighfar yang Paling Utama

Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT.

Berikur ini adalah bacaan istighfar yang paling utama dibandingkan istighfar lainnya. Karena itu akan sangat merugi bila kalimat ini tidak dihafalkan dan tidak diamalkan.

Yuk kita amalkan sama-sama agar segala dosa dan kesalahan kita diampuni Allah SWT.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أنت

Allohumma anta robbi la ilaha illa anta, kholaqtani wa ana 'abduka, wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu, a'udzu bika min syarri ma shona'tu, abu`u laka bini'matika 'alayya, wa abu`u bidzanbi fagfir li fainnahu la yagfirudz dzunuba illa anta.

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang ku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau)."

Baca Juga: Keutamaan Membaca Sayyidul Istighfar

Bacaan di atas disebut juga dengan Sayyidul Istighfar, yakni pimpinan atau penghulunya istighfar. Bacaan di atas diyakini memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan kalimat istighfar lainnya.

Nabi Shallallahu 'alahi wa sallam bersabda: "Barang siapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari, no. 6306).

Syahruddin El Fikri/Rumah Berkah

Baca Juga:

Hadis Arbain Nawawi No. 1; Pentingnya Niat

Hadis Arbain Nawawi No. 2; Iman, Islam, dan Ihsan

Hadis Arbain Nawawi No. 3: PIlar Islam

Hadis Arbain Nawawi No. 4; Proses Penciptaan Manusia